Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Buronan Korupsi Ditangkap Saat Hadiri Pesta Pernikahan | Frank Hoogerbeets Prediksi Sulsel Akan Diguncang Gempa Besar

KOMPAS.com - Penjemputan paksa mantan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Purworejo, Didik Prasetya Adi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Purworejo menjadi sorotan publik.

Video yang menampilkan penjemputan paksa di sebuah acara pernikahan itu pun viral di media sosial.

Berita tersebut menjadi menjadi sorotan pembaca Kompas.com hingga menjadi populer di urutan pertama.

Selain itu, ada juga berita terkait Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar yang menegaskan bahwa saat ini belum ada informasi maupun data gempa yang akan terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel), seperti yang diramalkan peneliti dari Belanda, Frank Hoogerbeets.

Frank Hoogerbeets meramalkan akan terjadi gempa besar yang mengguncang hingga Sulawesi dan Laut Banda pada 3-4 Maret atau 6-7 Maret 2023.

Adapun lima berita populer yang dirangkum Kompas.com pada Sabtu (4/3/2023) sebagai berikut:

Video penjemputan paksa mantan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Purworejo, Didik Prasetya Adi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Purworejo viral di media sosial.

Video penjemputan paksa tersebut ditonton lebih dari 2,5 juta orang dengan mendapat 78,2 ribu suka dan 2.839 komentar di akun TikTok Ciayumajakuning.id.

Di dalam video tersebut mantan Dirut PDAU itu tampak keluar dari sebuah tempat resepsi pernikahan.

Namun, baru satu langkah dari pintu keluar, ada seorang pria berbaju kotak-kota yang tiba-tiba merangkulnya.

Pria tersebut merupakan tim Tabur Kejari Purworejo. Ekspresi kaget dan bingung terlihat jelas dari wajah sang terpidana kasus korupsi ini.

Ia langsung digandeng dua orang tim Tabur dan digelandang masuk ke dalam mobil dinas Kejari.

Seolah tak mau diseret oleh petugas, Didik sempat meminta untuk membawa motor sendiri.

"Saya tak bawa motor sendiri ya," ucap Didik yang memakai baju batik warna coklat ini.

"Oh enggak bisa pak, protapnya harus begini (dibawa dengan mobil Kejaksaan Negeri Purworejo)," kata salah seorang petugas.

Baca selengkapnya: Detik-detik Buronan Korupsi Ditangkap Saat Hadiri Pesta Pernikahan, Kaget dan Sempat Minta Bawa Motor Sendiri

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menegaskan saat ini belum ada informasi maupun data gempa yang akan terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel), seperti yang diramalkan peneliti dari Belanda, Frank Hoogerbeets.

Frank Hoogerbeets meramalkan akan terjadi gempa besar yang mengguncang hingga Sulawesi dan Laut Banda pada 3-4 Maret atau 6-7 Maret 2023.

Gempa magnitudo 8 tersebut karena adanya konvergensi geometer pada planet yang kritis.

Koordinator Bidang Observasi dan Pemantauan BMKG Makassar, Jamroni dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (3/3/2023) mengatakan, prediksi yang disampaikan Frank itu tidak bisa dipastikan.

“Itu tidak bisa diprediksi. Kami tidak mendapat informasi maupun data kapan gempa terjadi. Kami hanya bisa menyampaikan kepada masyarakat jika terjadi gempa, paling tidak anda tahu sudah mau ke mana menyelamatkan diri dan keluarga,” katanya.

Jamroni menilai, prediksi Frank Hoogerbeets cakupan wilayahnya begitu luas yakni di Timur Benua Asia hingga Indonesia.

Sehingga potensi gempa yang diprediksi oleh Frank itu kecil kemungkinan terjadi.

Baca selengkapnya: Frank Hoogerbeets Prediksi Sulsel Akan Diguncang Gempa Besar, BMKG Sebut Kemungkinannya Kecil

Dua orang meninggal dalam penembakan di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023), yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Korban jiwa dalam insiden ini adalah warga sipil bernama Tarina Murib dan anggota Satgas Yonif Raider 303/SSM/13/1 Kostrad, Praka Jumardi.

Selain itu, terdapat pula enam orang terluka tembak dalam peristiwa ini.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryawan mengonfirmasi kabar prajurit TNI gugur akibat tertembak KKB di Puncak.

Herman mengatakan, usai tertembak, Praka Jumardi (JM) sempat dilarikan ke Puskesmas Sinak.

Namun, dalam perawatan, Praka Jumardi mengembuskan napas terakhir.

"Selanjutnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis," ujarnya, Jumat.

Baca selengkapnya: KKB Tembak Warga Sipil dan TNI di Puncak, Praka Jumardi Gugur Saat Evakuasi Korban, Kapendam: Tim Diadang lalu Ditembak

Seekor kambing betina mati usai dililit dan digigit ular jenis piton sepanjang 7 meter di jalan poros wisata pantai Gong, Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, (Sultra), Jumat (3/3/2023).

Belum diketahui siapa pemilik induk kambing yang dimangsa ular piton sebesar paha orang dewasa tersebut.

Babinkamtibmas Polsek Mandonga, Aipda Junardin Syarif menuturkan bahwa seorang warga yang merupakan pensiunan tentara bernama Alimin adalah yang pertama kali menemukan kambing yang dimangsa ular.

“Pak Alimin penasaran mendengar suara anak kambing sebanyak dua ekor berlarian sambil mengembik keras. Lalu dia menuju ke arah suara dan ditemukan seorang induk kambing betina yang sudah mati,” kata Aipda Junardin kepada Kompas.com, Jumat malam.

Selanjutnya, Alimin memanggil warga sekitar dan menelpon kantor pemadam kebakaran (Damkar) Kendari untuk mencari ular tersebut.

"Dipanggil Damkar, kebetulan mereka melintas dan ularnya belum tertangkap. Ternyata ularnya masih ada di semak-semak atau sekitar 3 meter dari kambing mati di bawah agak curam. Sekitar 1 jam ular berhasil ditangkap," ungkap Aipda Junardin.

Baca selengkapnya: Lilit Seekor Kambing hingga Mati, Ular Piton Sepanjang 7 Meter di Kendari Dievakuasi Damkar

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mendatangi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6, yang pertama kali menerapkan masuk sekolah pukul 05.00 Wita.

Belakangan jam masuk itu diganti menjadi pukul 05.30 Wita.

Di hadapan para guru dan ratusan murid sekolah itu, Viktor mengatakan, kedatangannya untuk memberikan motivasi.

Termasuk juga, soal kebijakannya masuk sekolah lebih awal dari sebelumnya.

"Datang ke sekolah pukul 05.30 Wita, itu bukan berarti langsung masuk kelas. Enjoy dulu, menari, rileks, menyanyi rileks lagi baru transfer ilmu pengetahuan kepada anak didik," kata Viktor, Jumat (3/3/2023).

Menurut Viktor, guru harus memperhatikan siswa dengan baik sebelum melakukan proses belajar mengajar.

"Kita bukan menjadi lembaga jasa penitipan anak. Kita sedang menjadi lembaga untuk membangun seseorang menuju masa depannya," ujar Viktor.

Baca selengkapnya: Gubernur NTT: Datang ke Sekolah Pukul 05.30 Itu Bukan Langsung Masuk Kelas, Enjoy Dulu...

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Purworejo, Bayu Apriliano, Kontributor Makassar, Hendra Cipto, Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati, Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Dita Angga Rusiana, Reza Kurnia Darmawan, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2023/03/05/060000678/-populer-nusantara-buronan-korupsi-ditangkap-saat-hadiri-pesta-pernikahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke