Menurut warga Thekelan, Bungah, longsor tersebut terjadi Jumat (3/3/2023) sekira pukul 09.30 WIB.
"Saat kejadian longsor tersebut, para korban sedang memasak, mereka 'rewang'. Dua orang tertimbun dan terjepit, sehingga mengalami luka parah, sementara yang enam lainnya luka sedang dan ringan," ungkapnya.
Selain delapan orang luka, kejadian ambrolnya talud yang menyebabkan longsor tersebut juga merusak dua rumah serta satu kandang. "Rumah dan kandang tersebut milik Pak Warno, dia yang akan menikahkan anaknya," kata Bungah.
"Tenda yang dipersiapkan untuk acara nikahan besok juga rusak. Untuk kelangsungan acara pernikahan, masih menunggu rapat keluarga. Karena saat ini sedang ijab kabul di tempat mempelai perempuan," paparnya.
Bungah mengatakan, talud yang ambrol tersebut berada di rumah Nurcahyadi. "Ukuran yang ambrol sekira 20 meter dengan ketinggian enam meter. Ambrol dan menimpa rumah pak Warno, kerugian diperkirakan Rp 190 juta," paparnya.
Korban luka berat bernama Siem dan Ginem, luka sedang bernama Siyam, Ngatinem, Sukinah. Sementara yang luka ringan, Paikum, Suminem, Kamsinem. "Terparah karena patah tulang, yang lain luka luar," ungkapnya.
Bungah mengatakan, penyebab ambrolnya talud tersebut diduga karena ada retakan dan hujan deras selama dua hari berturut-turut. "Tapi ini talud baru sekitar satu tahun, jadi kami tidak menyangka ada kejadian ini," jelasnya.
Setelah talud ambrol, warga langsung melakukan kerja bakti untuk melakukan pembersihan material.
https://regional.kompas.com/read/2023/03/03/142937178/talud-ambrol-8-warga-terluka-2-rumah-dan-tenda-hajatan-rusak