Salin Artikel

Dampak Banjir di Situbondo, 100 Hektare Lahan Pertanian Rusak

Camat Kendit Atin Suryatin menyatakan, banyak lahan rusak karena terdampak limpahan air sungai.

"Desa Klatakan ada 45 hektar, di Desa Kukusan dan Bugeman sebesar 60 hektar, sekitar 100 hektar," ucapnya, Kamis (2/3/2023).

Ratusan hektar lahan pertanian itu ditanami tanaman pokok seperti padi, jagung, cabe, semangka, melon dan blewah. Kondisi ini membuat petani merugi. 

"Padi hendak mau panen namun gagal," katanya.

Nanang Setiawan (38) warga Dusun Krajan Desa Klatakan Kecamatan Kendit, petani semangka menyatakan dampak banjir kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.

Dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak karena uang yang hangus ratusan juta.

"Kerugiannya saya besar, sangat besar, tanaman semangka rugi seratus juta kalau dihitung sama tanaman melon dan blewah mencapai dua ratus lima puluh juta," kata Nanang saat ditemui di rumahnya.

Dia juga menyatakan ada sebanyak 6 hektar sawah yang rusak terdampak. Sebagian sawah miliknya dan ada yang sedang disewanya. Bahkan buah semangka yang usianya 35 hari terbawa sampai ke laut.

"Buahnya ada yang terbawa banjir sampai laut dan ada yang masuk ke tanaman tebu," ucapnya.

Dampak lain yakni 35 orang pekerja atau buruh ikut terdampak pemutusan kerja karena kerugian akibat gagal panen.

Dia berharap pemerintah bisa memperbaiki tanggul yang jebol. Sehingga pertanian masyarakat tidak terdampak.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/03/082151678/dampak-banjir-di-situbondo-100-hektare-lahan-pertanian-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke