Salin Artikel

Macet Parah Jalan Pantura Pati-Rembang, Penyebab hingga Keluhan Warga ke Ganjar

KOMPAS.com - Kemacetan parah terjadi di jalan pantai Utara (Pantura) arah Pati menuju Rembang, Jawa Tengah sejak Rabu, 1 Maret 2023 kemarin.

Kemacetan tersebut mengular sepanjang 20 kilometer hingga Pasar Banggi, di Kabupaten Rembang.

Penyebab kemacetan disebut karena adanya perbaikan ruas jalan, jembatan hingga genangan air hujan yang ada di wilayah Batangan, Kabupaten Pati.

Kondisi kemacetan

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Rembang, Arif Romadlon mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugas di sejumlah titik sejak terjadi kemacetan mulai Rabu kemarin.

"Kita sejak kemarin sudah mengirim petugas dishub untuk membantu bapak polisi lalu lintas di beberapa titik, sampai tadi malam masih bertugas," ucap dia saat dihubungi kompas.com, Kamis.

Dia menyebut, hari ini kemacetan masih terjadi namun belum separah kemarin.

"Hari ini kemacetan sudah sampai alun-alun Rembang, kita menugaskan teman teman perhubungan lagi hari ini," kata dia.

Jalur alternatif

Pihaknya mengarahkan para pengendara jalan untuk melintasi jalur alternatif agar kondisi kemacetan tidak kembali parah.

Sebab, mayoritas kendaraan yang melintasi jalur pantura merupakan kendaraan dengan tonase besar, seperti truk, triller, tronton, hingga kendaraan pengangkut barang.

"Kita sudah memberikan jalur alternatif ke selatan, ke Blora - Grobogan, atau ke Blora Sumber yang lebih dekat," terang dia.

Keluhan warga ke Ganjar

Kondisi kemacetan tersebut membuat sejumlah warga menuliskan keluh kesahnya di media sosial.

Warga mengomentari postingan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di akun instagramnya.

Seperti komentar akun @triasprasetia yang menuliskan tentang kondisi jalan tersebut.

"Pak jalan Pantura Rembang-Pati lagi lelah," tulis dia di komentar Instagram @ganjar_pranowo.

Ganjar membalas komentar tersebut. "Kami urus bos," balasnya.

Kemudian, akun @widodo_114 juga menuliskan komentar ke Instagram milik Ganjar Pranowo.

"Pak, jalan pantura Pati Rembang Pak, parah ora mbejaji, ora pantes disebut dalan. Macet kok 25 km. Mohon tindak lanjute Pak," tulis dia.

Ganjar membalas komentar tersebut di akun miliknya juga.

"Jembatan sedang diperbaiki, beberapa ruas jalan sedang diperbaiki," balas Ganjar.

Selanjutnya, akun @bagasariyanto19 juga menuliskan komentarnya.

Dia menyebut jalan Pantura Pati Rembang lumpuh. Sedangkan jalan alternatif juga banjir.

Gubernur juga memberikan balasannya di akun instagramnya.

"Jembatan di Pati selesai bulan April. Arus dipindah... sabar ya," tulis Ganjar.

Penyebab macet

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinar Pangayoman menyebut, penyebab utama dari kemacetan bukan proyek perbaikan ruas Jalan Batangan yang digarapnya.

Berdasarkan aduan warga dan pengguna jalan, kemacetan disebabkan karena jalanan berlubang parah di Jembatan Juwana yang terletak tak jauh dari Batangan, Pati.

"Mas, ada laporan kalau di tengah Jembatan Juwana ada lobangan cukup dalam, ada beberapa kendaraan yang terperosok, tulung kord pengamanannya," salah satu laporan dari warga yang Dinar terima, Kamis.

Sebelum paket perbaikan dimulai, pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif untuk membantu lalu lintas kendaraan yang melewati paket jembatan yang diperbaiki tersebut.

Kebanyakan pengguna jalan yang melalui jalur itu merupakan pengguna kendaraan dengan tonase berat seperti truk, tronton, dan sebagainya.

"Jadi jalur alternatif dari tahun lalu sudah kita siapkan, karena ada kemacetan di juwana di proyek jembatan. Sedangkan paket jalan baru (dimulai) Januari," ungkap Dinar.

Jalur alternatif sepanjang 24 kilometer disiapkan untuk kendaraan mobil kecil dan sepeda motor. Mulai dari Guyangan-Glonggong-Jakenan-Karangrejo-Kuniran-Batangan.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana, Titis Anis Fauziyah | Editor Ardi Priyatno Utomo, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2023/03/02/182641778/macet-parah-jalan-pantura-pati-rembang-penyebab-hingga-keluhan-warga-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke