Salin Artikel

Disambut Festival Budaya, Pebalap WSBK Akan Diarak Menggunakan Jaran Kamput

Arakan jaran kamput merupakan salah satu acara budaya masyarakat Lombok. Biasanya, kegiatan itu dilakukan saat mengarak pasangan pengantin atau anak yang sedang khitan.

Jaran kamput berbentuk minatur kuda atau singa yang terbuat dari kayu. Miniatur itu dipikul empat orang di tiap sisinya.

"Para rider WSBK nantinya akan diarak menggunakan jaran kamput, untuk menunjukkan ke pada dunia internasional, budaya yang unik di Lombok," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Jamaluddin Maladi di Mataram, Senin (27/2/2023).

Jamal mengungkapkan, kegiatan itu merupakan rangkaian dari festival budaya yang digelar di area Masjid Nurul Biland Mandalika menuju Pantai Kuta Mandalika pada 1 Maret.

"Nantinya masyarakat umum langsung bisa menonton, para rider WSBK, acara arakan itu akan dimeriahkan dengan berbagai musik tradisional seperti gendang belek, pokoknya rame," kata Jamal.

Jamal menyebut, rider yang tidak ingin menaiki jaran kamput bisa mengikuti arak-arakan menggunakan sepeda listrik buatan anak NTB.

"Kalau nanti pebalapnya khawatir dengan keselamatan naik jaran kamput, nanti kita arahan untuk menggunakan sepeda listrik buatan asli anak NTB," kata Jamal.

Sebelumnya, WSBK seri kedua akan digelar di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Maret 2023. Balapan internasional itu ditargetkan ditonton 75.000 orang.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/27/155116778/disambut-festival-budaya-pebalap-wsbk-akan-diarak-menggunakan-jaran-kamput

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke