Dibunuh Suami di Malaysia, Jenazah PMI Asal NTT Dipulangkan ke Kampung Halaman

KUPANG, KOMPAS.com - Jenazah Oce Liu (31), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diduga dibunuh suaminya di Malaysia, dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Fatumnasi, Kecamatan Neonbana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.

"Jenazah Oce Liu diterbangkan dari Malaysia dan tiba di Bandara El Tari Kupang, Sabtu 18 Februari 2023 kemarin," kata Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Siwa, kepada Kompas.com, Minggu (19/2/2023).

Setelah tiba di Kupang dan dijemput keluarga, jenazah Oce kemudian dibawa menggunakan ambulans yang telah disiapkan petugas BP3MI NTT menuju Kabupaten TTS.

Namun, saat tiba di jalur Trans Timor Kilometer 73, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, akses jalan tak bisa dilewati akibat longsor yang menutupi badan jalan.

Jenazah Oce kemudian dibawa kembali ke Instalasi Pemulasaran Jenazah Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang, sambil menunggu proses pemulangan selanjutnya.

Siwa menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh pihaknya, Oce Liu yang merupakan PMI ilegal meninggal pada 7 Desember 2022 di Selangor, Malaysia.

Dia meninggal diduga akibat dibunuh suaminya berinisial B, asal Kabupaten Belu, NTT. Belum diketahui persis motif pembunuhan tersebut. Saat ini, B telah ditangkap polisi Kerajaan Malaysia untuk diproses hukum lebih lanjut.

Jenazah Oce sempat disemayamkan selama 2 bulan lebih di Rumah Sakit Kajang Selangor, karena tak memiliki identitas yang dikenali.

Sehingga, otoritas Malaysia berkoordinasi dengan instansi terkait di Indonesia untuk mengirim hasil tes DNA keluarga Oce di Kabupaten TTS, agar dicocokan dengan jenazah Oce.

Setelah identitasnya dikenali dan DNA cocok dengan keluarga, jenazah Oce lalu dipulangkan dari Malaysia pada 17 Februari 2023 dan tiba di Kupang pada 18 Februari 2023. Jenazah diterima kakak kandungnya bernama Feri Liu.

"Rencananya hari ini (Minggu) dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan," ujar Siwa.