Salin Artikel

Raih Medali Emas Lomba Internasional Thailand, Pelajar Asal Sulteng Harumkan Nama Indonesia

Raihan prestasi ketiga siswi pelajar kelas VII MTs, masing-masing bernama Fauzah Musfirah Musawir, Titi Mutia Imamah, dan Putri Luthfia Rizal, tersebut berkat inovasi berbahan tumbuhan lumut.

Prestasi yang ditorehkan oleh para pelajar asal Sulawesi Tengah tersebut mendapatkan sambutan hangat serta rasa kagum teman-teman, para pengajar termasuk orangtua mereka, setelah berhasil mengalahkan ratusan peserta dari 42 negara termasuk kalangan pelajar SMU, doktor, dan profesor.

Kepala Yayasan An Nur Buuts Palu H Limrah dalam keterangannya kepada Kompas.com mengatakan, Bangkok Internasional Trade and Exhibition Centre diikuti siswa-siswi. kalangan mahasiswa, doktor, bahkan profesor tanpa batas usia dari 42 negara, di antaranya China, Canada, Jepang, Jerman, Singapura, dan Hongkong.

Dijelaskan, ketiga siswinya yang menjadi juara satu, setelah berhasil menciptakan temuan yang diberi nama Team Moss acoustic Panel, salah satu alat yang menggunakan tumbuhan lumut sebagai bahan kedap suara, dengan keunggulan produksi oksigen dalam ruangan.

"Kita selalu berikan motivasi agar anak-anak semua berprestasi, karena dengan begitu bisa berguna buat bangsa dan negara, Alhamdulillah anak-anak kita selalu meraih prestasi," ungkap Limrah, Minggu (12/2/2023).

Limrah menambahkan, torehan medali emas oleh Tiga siswi MTs tersebut disabet dalam dua ajang yang digelar di Thailand pada 2-6 Februari 2023.

Diakuinya, setelah sukses meraih medali emas, mereka tiba di sekolah dengan rasa bangga dan mendapatkan setangkai bunga dari sesama siswa, sebagai ucapan syukur dan terima kasih karena ketiganya telah mengharumkan nama sekolah, daerah, bahkan Indonesia.

"Jadi. raihan medali emas tersebut untuk dua ajang lomba, Thailand Inventors Day (TID), serta Bangkok Internasional Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2023," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang siswi MTs Terpadu An Nur Buuts Palu, Putri Lutfiah Rizal, yang ikut dalam ajang tersebut berkata, dia menggunakan lumut sebagai alat peredam karena di sekitar tempat tinggalnya banyak kebisingan akibat suara knalpot, suara sarang walet, dan mesin lainnya.

Diakuinya, inovasi yang dirancang bersama teman-teman sekolahnya tersebut tidak luput dari bimbingan para guru-guru kelas agar bagaimana kebisingan itu bisa diredam sehingga tidak mengganggu ketenteraman warga.

"Ide menciptakan peredam dari tumbuhan lumut ini muncul karena di sekitar tempat saya, banyak suara bising baik suara mesin kendaraan, ataupun suara audio penangkaran sarang burung walet milik warga," ungkap Putri Lutfiah Rizal.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/13/105127178/raih-medali-emas-lomba-internasional-thailand-pelajar-asal-sulteng-harumkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke