Salin Artikel

Kisah Mahasiswa Semarang Selamat Saat Gempa di Turkiye, Orangtua Cemas karena Sempat Hilang Kontak

SEMARANG, KOMPAS.com - Rusmanto (48), warga Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, bisa bernapas lega setelah mendapatkan kabar Hammam Ishthifaulloh selamat dari bencana gempa di Turkiye, pada Senin (6/2/2023).

Hammam Ishthifaulloh merupakan putra kedua Rusmanto yang saat ini sedang menempuh pendidikan S1 Jurusan Ekonomi di Kahramanmaras Sutcu Imam Universitesi, Turkiye.

Saat terjadi gempa, Rusmanto mengaku sempat putus kontak dengan Hammam.

Hal itu membuatnya khawatir dengan keadaan putra keduanya itu.

"Namun, dalam waktu semalam, alhamdulillah, Hammam bisa hubungi keluarga kalau dia selamat," kata Rusmanto, saat ditemui di rumahnya, pada Jumat (10/2/2023).

Saat ini, kondisi Hammam bisa lebih baik dibandingkan saat terjadi bencana gempa di Turkiye.

Beberapa mahasiswa Indonesia di Turkiye juga sudah diungsikan ke tempat aman.

"Kabarnya sudah dipindahkan bukan di tempat gempa kemarin," ujar dia.

Mempunyai firasat

Sebelum terjadi bencana gempa di Turki, Hammam mempunyai firasat tak baik. Hal itu membuat Hammam tak bisa tidur nyenyak.

"Jadi, saat menjelang gempa besar itu, Hammam sudah mempunyai firasat. Akhirnya dia tak bisa tidur. Hanya mainan handphone," ujar dia.

Sebelumnya, Rusmanto juga sempat memberikan nasehat kepada Hammam soal infomasi cuaca ekstrem di Turkiye.

"Setelah saya kirim itu, tak berselang lama Hammam chat di grup WhatsApp keluarga minta doa kepada kita," ucap Rusmanto.


Setelah menunggu cukup lama, Rusmanto bersyukur Hammam memberikan kabar kepada keluarga jika sedang berada di tempat penampungan bersama dengan mahasiswa lainnya.

"Akhirnya kami doakan, kami beri motivasi kuat dan sabar gitu," ucap dia.

Menurut Rusmanto, Hammam sempat dalam kondisi yang memperihatinkan pasca gempa. Apartemen tempat tinggalnya juga sudah roboh.

"Apartemen anak saya katanya roboh tak bisa untuk tempat tinggal," kata dia.

Selain itu, beberapa dokumen penting seperti paspor, ijazah dan identitas pribadi juga hilang bersama reruntuhan apartemen.

"Bahkan untuk makan saja sempat susah anak saya," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/10/154618878/kisah-mahasiswa-semarang-selamat-saat-gempa-di-turkiye-orangtua-cemas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke