Pasca-banjir Bandang Plampang, BPBD Sumbawa Perbaiki Prasarana Sungai dan Irigasi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan melakukan perbaikan terhadap sarana prasarana sungai dan irigasi yang putus akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat (4/2/2023).

Banjir bandang itu melanda tiga desa di Kecamatan Plampang.

"Hari ini kami dapat kiriman bronjong sebanyak 840 unit bantuan dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Satu (BWS NT 1) untuk penanganan banjir bandang di Desa Plampang," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa, Nurhidayat yang ditemui, Rabu (8/2/2023).

Selain itu, ada juga 480 unit bantuan bronjong untuk perbaikan sarana sungai di Moyo Hulu yang juga rusak akibat banjir bandang.

Perbaikan akan dilakukan pada tanggul pengaman banjir sepanjang kurang lebih 250 meter. Selain itu, perbaikan juga akan dilakukan pada cekdam Semingkar dan cekdam Seledang serta sarana irigasi yang hanyut dan terputus di Dusun Sejari, Desa Plampang.

Menurutnya, jika tanggul penahan banjir dan sarana irigasi tidak segera diperbaiki, maka petani di desa itu terancam gagal panen.

"Upaya yang sudah kami lakukan di antaranya evaluasi, identifikasi lapangan, dan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui BNPB, BPBD Provinsi, BWS NT 1," sebutnya.

Pembiayaan perbaikan dan pemasangan sarana sungai serta irigasi tersebut akan dianggarkan melalui APBD Kabupaten Sumbawa dan sudah disetujui oleh Bupati Sumbawa.

Sedangkan sarana sungai yang rusak akibat banjir bandang di Desa Karang Dima dan Desa Brang Kolong akan dikerjakan oleh BWS NT 1.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Jumat (3/2/2023) pukul 14.00 sampai dengan 18.00 Wita, menyebabkan banjir bandang.