Salin Artikel

Harga MinyakKita di Purworejo Lampaui HET, Jadi Rp 16.500 Perliter

Bahkan produk minyak kemasan milik Kementerian Perdagangan yang bermerek MinyakKita di Kabupaten Purworejo tak ketinggalan naik. MinyakKita saat ini dijual dengan harga Rp 16.000 hingga Rp16.500 perliternya.

Padahal, harga eceran tetap (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk komoditi tersebut adalah Rp 14.000 perliter. Bahkan, harga HET itu sudah tertera di kemasan.

Namun kini, hampir seluruh pedagang di Pasar Baledono menjual MinyakKita di atas HET. Seorang pedagang minyak di Pasar Baledono, Yati (62), mengatakan, kenaikan harga MinyakKita sudah terjadi lebih dari satu minggu.

Yati mengaku tidak mengetahui alasan pasti yang memicu kenaikan harga minyak milik pemerintah tersebut.

"Harga MinyakKita naiknya sudah lama, ada sekitar satu minggu lebih. Dulu harganya Rp 14.000, sekarang saya jual Rp 16.500," katanya saat ditemui di lokasi jualannya, Rabu (1/2/2023).

Pedagang lainnya di Pasar Baledono, Singgih (42) mengatakan, ia saat ini mematok harga jual MinyakKita Rp 16.000. Menurutnya, kenaikan harga minyak pemerintah mulai diterapkan menyusul isu pencabutan subsidi komoditi tersebut.

"Semenjak ada isu subsidi dicabut, harga MinyakKita mulai naik. Awalnya, kami bisa jual Rp 14.000, tapi sekarang tidak bisa. Sekarang, kami terpaksa jual Rp 16.000 karena harga kulakan MinyakKita juga sudah di atas HET," ungkapnya.

Untuk stok MinyakKita, Singgih mengaku tidak mempersiapkan banyak barang, hanya sekitar 20 kemasan per hari. Stok tersebut akan ia keluarkan apabila ada pembeli yang menanyakan.

Singgih menyebut harga minyak lain malah di atas harga Minyakkita. Seperti minyak merek Hemat dijual Rp 18.000 perliter. Kemudian untuk minyak merek Bimoli dibanderol Rp 20.000 perliter, dan Rp 37.000 untuk kemasan 2 liter.

"Pembeli banyak yang beralih ke merek lain, karena selisihnya tidak terlalu besar. Ya harapannya, semoga harga minyak stabil lagi kayak dulu," harapnya.

Sementara itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Purworejo menyampaikan, kenaikan harga MinyakKita sudah menjadi masalah umum di seluruh Indonesia, bukan di Purworejo saja.

"Kemungkinan karena ada perubahan kebijakan DMO (kewajiban pemenuhan stok produsen) yang awalnya 1:8 menjadi 1 (dalam negeri) : 6 (ekspor)," ucap Winanto, Kepala Bidang Perizinan Bahan Pokok Penting dan Metrologi (Perbamet) DKUKMP Purworejo.

Selain itu, lanjutnya, persediaan stok Minyakita di Kabupaten Purworejo diklaim semakin menipis. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh distributor Minyakita di Kabupaten Purworejo sudah sulit mendapatkan stok barang.

"Hanya tinggal satu distributor yang masih mendapat kiriman stok Minyakita, tetapi harga dari produsennya sudah naik. Sehingga harga yang ditawarkan ke pasaran pun semakin tinggi melebihi HET," lanjutnya.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa pemerintah pusat melalui Kementrian Perdagangan sedang berupaya untuk melalaksanakan rapat koordinasi terkait hal itu.

Ia pun meminta masyarakat sabar dan beralih ke minyak metek lain apabila stok Minyakita sudah tidak ada. Sebab, harga yang ditawarkan pun tidak memiliki selisih terlalu besar.

"Sementara bisa gunakan merek lain dulu karena selisih harga tidak terlalu banyak," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/01/173413778/harga-minyakkita-di-purworejo-lampaui-het-jadi-rp-16500-perliter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke