Salin Artikel

Bentrokan di Tual, Polda Maluku Minta Warga Tahan Diri dan Junjung Tinggi Nilai Adat

“Kami mengimbau kepada masyarakat di sana agar dapat menahan diri dan jangan mudah terprovokasi,” kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol MUhamad Roem Ohoirat di Ambon, Rabu (1/2/2023).

Roem mengingatkan, warga tak melakukan tindakan kekerasan agar bentrokan tak meluas. Roem menegaskan, bentrokan itu sedang ditangani pihak keamanan.

Ia meminta masyarakat percaya kepada pihak keamanan yang menangani masalah tersebut.

“Kemudian agar kasus ini tidak membesar agar biarlah memberikan kepercayaan penanganannya kepada aparat untuk menindak pihak-pihak yang terlibat bentrok jadi jangan lagi terprovokasi atau dibohongi dan digiring ke kelompok desa, suku apalagi agama,” katanya.

Roem yang juga berasal dari Kota Tual, Maluku Tenggara, ini mengatakan warga Tual dan masyarakat Kei pada umumnya sangat menjunjung tinggi adat istiadat.

Dengan tatanan adat itu, seharusnya warga dapat hidup saling menghargai dan menghormati, bukan malah bermusuhan.

“Apalagi masyarat Tual, masyarakat Kei itu sangat dikenal dengan masyarakat yang kental dengan adat istiadat dan persaudaraan, ada di sana itu hukum Larvul Ngabal ada juga semboyan-semboyan persaudaraan seperti Fuut Ain Mehe Ngifun Manut Ain Mehe Nii Tilur mari kita jadikan pesan leluhur ini sebagai pegangan hidup sehingga tidak terprovokasi lagi,” jelasnya.

Sebelumnya, dua kelompok warga di Kota Tual, Maluku, terlibat bentrokan pada Selasa (31/1/2023) malam hingga Rabu (1/2/2023) pagi.

Bentrokan kedua kelompok itu pecah setelah seorang warga yang diketahui berinisial SB (59) terkena anak panah di bagian kepala saat duduk bersama sejumlah rekannya di pangkalan ojek, tak jauh dari Kantor Wali Kota Tual, pada pukul 22.00 WIT.

Diduga korban dipanah oleh seseorang yang berboncengan dengan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian. Saat itu, teman-teman korban sempat mengejar terduga pelaku, tetapi motor yang dikejar itu lolos dan berhenti di salah satu kawasan.

Akibat kejadian itu, kerabat korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga bentrokan pun pecah.

Akibat bentrokan itu, sebanyak 13 orang terluka dan sejumlah rumah dibakar massa.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/01/162625378/bentrokan-di-tual-polda-maluku-minta-warga-tahan-diri-dan-junjung-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke