Salin Artikel

Sempat Tak Akur, Bupati Kepulauan Meranti Minta Maaf ke Gubernur Riau dan Sampaikan Beberapa Usulan Pembangunan

PEKANBARU, KOMPAS.com - Hubungan antara Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dengan Gubernur Riau Syamsuar kini membaik.

Hal ini diperlihatkan keduanya saat hadir pada acara syukuran Desa Mantiasa, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Kamis (26/1/2023).

Bahkan, Adil dan Syamsuar kompak memotong dan makan nasi tumpeng.

Pertemuan ini pun menjadi kesempatan bagi Adil menyampaikan langsung berbagai usulan pembangunan kepada Syamsuar.

Di antaranya, terkait pembangunan jalan penghubung Desa Alai ke Desa Mengkikip yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Menurut Adil, di tahun 2023, pemerintah provinsi hanya menganggarkan Rp 15 miliar. Artinya, hanya bisa membangun jalan sekitar 1,5 kilometer. 

"Ini sangat lambat, butuh 24 tahun baru selesai terbangun semuanya. Kalau bisa dengan lelang cepat ini, kami minta anggaran untuk Jalan Alai-Mengkikip ditambah," ujar Adil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.

Selain itu, Adil juga menyampaikan permasalahan banjir di wilayahnya yang disebabkan pendangkalan sungai dan jebolnya tanggul penahan air laut.

Adil mengungkapkan, pemerintah kabupaten tidak bisa berbuat banyak karena menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

"Kami minta program Pak Gubernur di Rangsang Barat untuk pembangunan tanggul dan penggalian sungai bisa segera dilakukan secepat mungkin. Jika tidak, maka air hujan dan banjir rob akan terus merusak lahan pertanian warga," kata Adil.

Tak hanya itu, Adil juga menyinggung alokasi Bantuan Keuangan Provinsi Riau untuk Kabupaten Kepulauan Meranti yang hanya naik Rp 3 miliar di tahun ini.

Sementara Kepulauan Meranti menjadi kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Riau.

"Kami minta ada penambahan di APBD Perubahan nanti. Meranti menunggu sentuhan tangan Pak Gubernur untuk lepas dari kemiskinan ekstrem ini," ucap Adil.

Mengingat hubungan yang kurang harmonis sebelumnya, Adil pun meminta maaf kepada Syamsuar.

"Jika ada perkataan saya yang mengusik, saya sebagai adik atau anak dalam pemerintahan mohon maaf," ungkap Adil.

Di tempat yang sama, Gubernur Riau Syamsuar mengaku apa yang disampaikan Bupati Meranti menjadi perhatian pihaknya.

Syamsuar pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memperjuangkan pendapatan daerah, sehingga pembangunan infrastruktur bisa ditingkatkan.

"Kami menyimak apa yang disampaikan Bupati, tentunya itulah yang menjadi perhatian kami dalam rangka pembangunan di Kepulauan Meranti," kata Syamsuar.

Dia mengatakan, Pemprov Riau memang telah menganggarkan kegiatan penanggulangan banjir di kawasan pertanian di Kecamatan Rangsang Barat. Termasuk pembangunan penahan tebing.

"Pulang dari sini (Meranti) akan kami cek dengan Dinas Pertanian dan PU agar segera direalisasikan. Untuk banjir juga akan kami bantu nanti," kata Syamsuar.

Syamsuar yang pernah menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Meranti awal pemekaran itu, akan segera menugaskan Dinas PU Provinsi Riau dan dinas terkait untuk melakukan penggalian di sungai dan saluran air yang tersumbat sehingga menyebabkan banjir.

"Agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat, apalagi sampai banjir. Kita bersihkan saluran air," ucap Syamsuar.

Syamsuar pun memberikan apresiasi kepada Pemkab Meranti dan jajaran Forkopimda, karena mampu mengendalikan inflasi di daerah.

"Alhamdulillah, pengendalian inflasi di Kepulauan Meranti bagus. Harga masih tidak naik dan terjangkau oleh warga kita yang kurang mampu," sebut Syamsuar.

Untuk diketahui, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dan Gubernur Riau Syamsuar sempat tak akur.

Adil sebelumnya sempat diduga menolak kedatangan Gubernur Riau ke Kepulauan Meranti dan menyebut gubernur pikun. 

https://regional.kompas.com/read/2023/01/26/205200678/sempat-tak-akur-bupati-kepulauan-meranti-minta-maaf-ke-gubernur-riau-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke