Salin Artikel

Kaleidoskop 2022: 5 Kasus Pembunuhan yang Jadi Perhatian Publik, Ada Oknum TNI Mutilasi Warga di Papua

Salah satunya adalah pembunuhan seorang bidan dan anaknya yang berusia 5 tahun di Semarang.

Sementara di Mimika, Papua, empat oknum TNI membunuh dan memutilasi empat warga sipil. Para pelaku juga merampok uang milik para korban.

Dan berikut 5 kasus pembunuhan yang menjadi perhatian publik sepanjang tahun 2022:

Mayat Sweetha ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang-Bawen, Kota Semarang pada Minggu (13/3/2022).

Lima hari kemudian warga kembali menemukan mayat seorang anak yang ternyata MF (5), anak bungsu Sweetha.

Dari hasik penyelidikan polisi, ibu dan anak itu dibunuh Donny Christiawan (31) yang tak lain kekasih Sweetha.

Ia nekat melakukan pembunuhan tersebut karena cemburu Sweetha menyapa pria lain. Awalnya Donny menyekap dan menganiaya MF. Selama disekap, MF pun tak diberi makan hingga ia tewas.

Mayat MF kemudian dibuang ke bawah kalan tol. Beberapa hari kemudian, Sweeta dibunuh Donny di sebuah kamar hotel karena terus menanyakan keadaan MF.

Seperti sang anak, mayat Sweetha juga dibuang di bawah jalan Tol Semarang. Untuk menutupi alibinya, Donny membuat laporan kehilangan pacar di kantor polisi.

Namun polisi yang telah melakukan penyelidikan langsung menangkap Donny di halaman Mapolda Jawa Tengah pada Rabu (16/3/2022).

Pada sidang yang digelar pada Kamis (27/10/222), Donny dijatuhi hukuman seumur hidup karena terbukti secara sah melakukan pelanggaran.

Korban tewas dengan luka lubang di bagian belakang diduga bekas proyektil peluru pada Minggu (3/4/2022) pukul 09.30 Wita.

Dari hasil penyelidikan, polisi menangkap Kasatpol PP Kota Makassat, Muhammad Iqbal Asnan yang menjadi otak pembunuhan Najamuddin.

Iqbal dan Najamuddin diketahui menjalin hubungan asmara dengan dengan RA, seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Dinas Perhubungan Kota Makassar.

Iqbal dan Najamuddin diketahui telah memiliki istri dan anak. Bahkan, istri Iqbal adalah seorang lurah di Makassar.

Sebelum menjadi Kasatpol PP, Iqbal menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan.

Dengan demikian, Iqbal, Najamuddin, dan RA pernah satu atap berkantor di Dinas Perhubungan Kota Makassar. Dari informasi yang diperoleh, Iqbal sudah cukup lama menjalin hubungan asmara dengan RA.

Namun, belakangan beredar isu bahwa RA juga menjalin hubungan dengan korban.

Mendengar hal tersebut, Iqbal merasa cemburu dan sakit hati dengan Najamuddin. Ia pun meminta eksekutor untuk membunuh Najamuddin.

Eksekutor adalah seorang oknum polisi berinisial SA dan ia mendapatkan uang Rp 85 juta sebagai ucapan terimakasih.

Rencana tersebut sudah dirancang sejak tahun 2020, namun bari dijalanan pada tahun 2022. Namun pada Minggu (18/12/2022) pukul 05.30 Wita, Iqbal Asnan meninggal dunia.

Ia meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara karena sakit. Sepekan sebelum meninggal, Iqbal seharusnya menghadapi sidang tuntutan.

Namun sidang itu ditunda karena Iqbal dalam kondisi sakit.

Rini Wulandari terluka parah usai ditembak oleh orang tak dikenal yang mengendarai motor di depan rumahnya pada Senin (18/7/2022).

Korban adalah istri anggota TNI. Dari hasil penyelidikan polisi terungkap bahwa dalang penembakan Rini adalah sang suami, Kopda Muslimin.

Ia menyuruh empat orang untuk menembak Rini. Mereka adalah Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriyono alias Sirun, dan Agus Santoso alias Gondrong.

Untuk penembakan tersebut, para eksekutor mengaku dibayar Rp 120 juta. Usai kasus penembakan sang istri, Kopda Muslimin menghilang.

Hingga akhirnya dia ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Gang Ademayem RT 002 RW 001 Kelurahan Trompo Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/07/2022).

Sebelum ditemukan tewas, Muslimin sempat meminta maaf kepada orangtuanya.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengungkap, aksi penembakan tersebut disebabkan karena cinta segitiga Kopda Muslimin dengan perempuan lain, W.

Kasus tersebut terjadi pada 22 Agustus 2022 sekitar pukul 21.50 WIT, di SP 1, Distrik Mimika Baru.

Saat itu para korban yakni Papua, yaitu Arnold Lokbere, Leman Nirigi, Iran Nirigi, dan Atis Titini bertemu dengan para pelaku.

Mereka berniat untuk melakukan transaksi senjata. Korban yang berjumlah empat orang tergiur hingg datang dan membawa uang Rp 250 juta.

Namun saat bertemu, para pelaku membunuh para korban dan memasukkan jenazah ke dalam mobil korban. Lalu mayat empat korban dibawa ke Sungai Kamping Pigapu, Distrik Iwaka untuk dibuang.

Sebelum dibuat, mayat para korban dimutilasi lebih dulu dan dimasukkan dalam enam karung. Salah satu korban diketahui sebgaai simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya.

Setelah membuang para korban ke Sungai Kampung Pigapu, para pelaku menuju ke Jalan masuk Galian C Kali Iwaka untuk membakar mobil Toyota Calya yang disewa oleh korban.

Keesokan harinya, para pelaku kembali berkumpul di gudang milik salah satu pelaku berinisial APL dan membagikan uang Rp 250 juta yang mereka rampas dari korban.

Di hari yang sama, polisi menemukan mobil yang disewa korban dalam keadaan hangus terbakar.

Keenam oknum TNI yang terlibat adalah Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka RR, Pratu Ras, Pratu PC, dan Pratu R.

Sementara, empat tersangka warga sipil adalah APL, DU, R, dan RMH.

Sekeluarga itu terdiri dari ayah dan ibu bernama Abas Ashar (58) dan Heri Riyani (54), serta kakak perempuan bernama Dea Khairunisa (25).

Mirisnya, pelaku pembunuhan adalah anak bungsu keluarga itu, DDS (22).

Kasus tersebur terungkap setelah polisi menerima laporan ada tiga warga yang tak sadarkan diri di rumah mereka pada 28 November 2022 pukul 07.30 WIB.

Saat dibawa ke rumah sakit, mereka dinyatakan meninggal dunia.

Hasil pengakuan tersangka serta dikuatkan oleh hasil otopsi dan pemeriksaan Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah, seluruh korban tewas akibat racun berupa zat sianida.

DDS diketahui mencampur sianida ke dalam teh dan kopi yang sudah disediakan ibunya pada 28 November 2022. Zat dicampur ke minuman sekitar 1,5 sendok teh per gelas.

Setelah itu dia memastikan teh dan kopi yang sudah dicampur sianida itu diminum oleh kedua orangtua dan kakaknya sampai habis.

Tersangka juga berada di sekitar korban saat menghabuskan minuman tersebut. Usai minum, orangtua dan kakaknya kembali beraktivitas.

Sementara tersangka langsung mencuci gelas yang dipakai korban di tempat cuci piring. Efek sianida pada tubuh korban sekitar 15-30 menit setelah meminum.

Kesempatan itu digunakan tersangka untuk membersihkan TKP lainnya, yakni di dapur, gelas dicuci, sambil menunggu reaksi korban.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia, Wijaya Kusuma, Muchamad Dafi Yusuf, Hendra Cipta, Dhias Suwandi, Ika Fitriana| Editor: Ardi Priyatno Utomo, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2022/12/27/090100178/kaleidoskop-2022--5-kasus-pembunuhan-yang-jadi-perhatian-publik-ada-oknum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke