Salin Artikel

Bangun Pabrik Minyak Goreng hingga Aliri Gas ke Pelosok, Upaya Pj Bupati Muba Apriyadi Sejahterakan Masyarakat

Dia berkaca dari langkanya minyak goreng pada awal 2022 lalu.

Padahal, Muba khususnya merupakan salah satu penghasil sawit terbesar di Tanah Air.

Ada hampir 400.000 hektare lahan yang ditanami sawit di kabupaten yang berada di Sumatera Selatan tersebut.

"Muba kebun sawit hampir 400.000 hektare, kok ikut langka, aneh kan. Padahal batang kelapa sawit banyak. Kenapa kita tidak punya pabrik minyak goreng sendiri karena potensi sumber daya alam kan banyak," ujar Apriyadi di kantor Kompas.com, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

"Oleh karena itu saya berpikir gimana caranya kita supaya bisa membangun pabrik minyak goreng. Pemerintah punya pabrik minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat Muba," kata Apriyadi menambahkan.

Apriyadi menilai, keinginan tersebut dapat terwujud. Salah satunya dengan memberdayakan 15 pabrik crude palm oil (CPO) yang ada di Muba.

"Kalau 15 pabrik CPO kita beli CPO-nya untuk produksi minyak goreng, sangat mungkin dan kalau ini terjadi, akan memberikan pengaruh dan keuntungan yang besar bagi masyarakat," ujar Apriyadi.

"Paling tidak masyarakat Muba menikmati minyak goreng harga murah yang berasal dari tanaman sawit yang ada di halaman rumah sendiri. Jadi berdaulat di daerah sendiri. Itu cita-cita yang saya pikirkan ke depan gimana caranya," ujar Apriyadi.

Masyarakat punya pabrik CPO sendiri

Pemkab Muba memberikan pendampingan terhadap masyarakat Muba khususnya para petani.

Salah satunya dengan mencarikan pihak swasta untuk membangun pabrik CPO yang bakal memberikan keuntungan ganda bagi warga.

Saat ini, petani Muba melalui lima Koperasi Unit Desa (KUD) telah bekerjasama dengan pengusaha untuk membangun pabrik CPO.

Masyarakat mendapatkan saham 20 persen. Keuntungan yang didapat di luar sawit yang dijual ke perusahaan tersebut.

"Jadi petani melalui KUD punya kebun, pihak ketiga punya modal. Dia bangun pabrik CPO, tapi petani melalui KUD punya saham 20 persen tanpa mengeluarkan apa-apa, cuma menunjukkan punya kebun kelapa sawit. Akhirnya diberi saham 20 persen dari pabrik," ujar Apriyadi.

Saat ini proses pembangunan pabrik telah berjalan dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun 2023.

"Saya tanya-tanya ini baru pertama kali ada Indonesia , kerjasama seperti ini antara masyarakat dan swasta," ujar Apriyadi.

Gas murah untuk masyarakat

Pemkab Muba juga terus berupaya untuk meringankan beban rumah tangga masyarakat.

Salah satunya dengan jaringan gas murah yang bisa dinikmati seluruh masyarakat di pelosok.

Pemkab Muba telah meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar jaringan gas sampai ke desa-desa di Muba.

Saat ini warga pelosok Muba telah menikmati gas murah. Biaya gas rumah tangga juga dapat ditekan hingga 50 persen.

"Dua tahun terakhir kami sudah mulai coba dengan pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM. Kami minta kuota agar masyarakat Muba diberi kesempatan menikmati jaringan gas desa," kata Apriyadi.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/20/233011578/bangun-pabrik-minyak-goreng-hingga-aliri-gas-ke-pelosok-upaya-pj-bupati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke