Salin Artikel

Selama 2 Tahun, 22 Pekerja di Bangka Belitung Tewas dalam Kecelakaan Tambang Timah

BANGKA, KOMPAS.com - Korban akibat kecelakaan tambang timah di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 40 orang selama 2021-2022. Dari jumlah itu, 22 korban meninggal dunia. 

"Dari data yang kita catat dari setiap kejadian, ada 40 korban yang terdiri dari 22 korban meninggal dan 18 terluka," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bangka Belitung Jessix Amundian di kantornya, Senin (12/12/2022).

Jessix merinci, jumlah kecelakaan terbanyak ada di wilayah Kabupaten Belitung Timur sebanyak 20 kasus. Dari jumlah itu, 7 pekerja meninggal, dan 13 lainnya luka-luka.

Kemudian Kabupaten Bangka tercatat 13 kasus, dengan rincian, 9 meninggal dan 4 luka-luka.

Sejumlah kecelakaan terjadi di wilayah izin usaha pertambangan, baik karena insiden maupun faktor alam. Jika dibanding tahun sebelumnya, angka kecelakaan tambang cukup signifikan.

Berdasar catatan Walhi, dalam kurun tiga bulan terhitung Juni, Juli, dan Agustus 2019 tercatat 19 orang meninggal akibat laka tambang.

Salah satu kecelakaan tambang terbaru, terjadi pada Kamis (21/7/2022).

Ketika itu seorang penambang timah inkonvensional di Perairan Matras, Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung ditemukan tewas setelah terkena baling-baling kapal isap produksi (KIP).

Korban bernama Baron atau AN (44) tersapu baling-baling saat mengeruk pasir timah dengan cara menyelam menggunakan ponton isap produksi (PIP).

"Benar, telah terjadi laka kerja tambang TI Selam yang beraktivitas di seputaran Kapal Isap Produksi Indosiam Phuket (IUP PT Timah)," kata Kepala Bidang Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Maladi pada awak media, Sabtu (23/7/2022).

Korban terdaftar dalam papan Laporan Hasil Harian CV ABP Pokja Sinar Jelutung Matras.

Menurut Maladi, kejadian bermula sekitar pukul 15.40 WIB, KIP Indosiam sedang beroperasi dan terseret arus.

Ketika itu sebanyak 4 ponton PIP menempel di lambung kiri KIP. Kejadian itu terekam kamera pemantau (CCTV) yang terpasang di KIP.

Selanjutnya KIP melakukan manuver dengan mesin swing sebelah kanan agar KIP menjauh dari ponton PIP selam tersebut.

Pada saat itulah posisi ponton sudah berada di belakang KIP dan menempel dekat mesin swing dan diduga memicu terjadinya kecelakaan.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/12/183514678/selama-2-tahun-22-pekerja-di-bangka-belitung-tewas-dalam-kecelakaan-tambang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke