Salin Artikel

Sawah Tergerus Jalan Tol Semarang-Demak, Suparwi Minta Tolong ke Ganjar: Bagaimana Nasib Orang Kecil Seperti Saya?

KOMPAS.com - Ahmad Suparwi (72), warga yang terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak menangis karena kecewa tak bisa bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Senin (28/11/2022).

Warga Pulosari, Karangtengah, Kabupaten Demak ini bersama istrinya mendatangi kantor Ganjar ingin meminta bantuan terkait persoalan tanah miliknya yang kini telah tergerus jalan tol.

Dari tanah milik Suparwi seluas 3.940 meter persegi itu, 3.700 meter perseginya telah dirampas untuk pembangunan jalan tol.

Ganti rugi lahan

Namun, pembayaran ganti rugi lahan miliknya tersebut hingga kini belum diterima oleh Suparwi.

"Saya ingin ketemu Pak Ganjar mau mengadu soal jalan tol. Tanah saya SHM 471 diambil tapi sampai sekarang belum dibayar," jelas dia dikutip dari Kompas.com, Senin.

Suparwi bercerita, sosialisasi pembangunan jalan tol telah berlangsung sejak lama.

Dirinya pernah menghadiri sosialisasi tersebut pada tahun 1997.

Namun, setelah sekian tahun tidak ada kabar lagi terkait proyek tersebut.

Dia justru kaget, saat tiba-tiba ada alat berat menguruk sawah yang masih dia garap pada tahun 2018.

“Ini kan lahan untuk masa depan anak cucu. Kalau akan digunakan negara untuk pembangunan tol, ya tidak apa-apa. Yang penting ada ganti dengan harga pasaran umum," ujar dia.

Dipaksa serahkan tanah sukarela

Suparwi juga mengaku dirinya sempat diminta menyerahkan tanahnya secara sukarela sebelum dibangun Jalan Tol Semarang-Demak.

"Tanggal 13 November (2020) saya disuruh menandatangani surat yang intinya isinya menyerahkan tanah SHM 471 dengan sukarela untuk dikerjakan oleh jalan tol," jelas dia.

Menurut dia, pihak Kelurahan Pulosari yang menyuruh menyerahkan tanah miliknya dengan sukarela.

"Saya dikasih surat bermaterai dua kali tapi saya tidak mau," ujar dia.

Meski dirinya menolak, tetapi tanah sertifikat hak milik (SHM) nomor 471 itu tetap diuruk untuk dibangun Jalan Tol Semarang-Demak.

"Pertama itu 13 November 2020, terus 2 Desember 2020 diuruk. Saya diminta tanda tangan tapi tidak mau, tapi tetap diuruk," keluh dia.

Saat ini, tanah yang biasanya ditanami padi tersebut tinggal tersisa sekitar 200 meter persegi usai tergusur pembangunan tol.

Dia menjelaskan tanah tersebut dibeli pada tahun 1989 lalu.

Kemudian, proses balik nama sertifikat atas nama Suparwi dilakukan pada 2009.

Hingga saat ini dia juga rutin membayar pajak tanah tersebut setiap tahun.

"Sampai sekarang saya masih membayar pajak, Rp 166.455 setiap tahun," ujar dia.

Mengadu ke BPN

Dia mengaku sudah mengadu ke Badan Pertanahan Negara (BPN), namun tak menemukan titik terang.

"Saya sudah mengadu ke BPN, sebelumnya pihak pengelola jalan tol minta diperlihatkan surat hak milik atau SHM asli, sudah saya tunjukkan. Desa juga sudah mengetahui, tapi ternyata saya disuruh menandatangani surat yang intinya isinya menyerahkan tanah dengan sukarela," ungkap dia.

Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II yang melintasi tanah Suparwi kini telah dibuka untuk uji coba.

Rencananya jalan tol tersebut bakal diaktifkan pada hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 mendatang.

Kini, Suparwi hanya bisa meratapi nasibnya karena tidak mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.

Dia mengaku heran, kenapa tanah miliknya bisa dibangun jalan tol padahal surat tanah dan surat-surat yang lain masih dia pegang.

"Terus ini gimana nasib saya orang kecil seperti ini," ucap dia.

“Ya, kita uruskan,” jelas Ganjar ditemui di depan ruang kantornya, Senin (28/11/2022).

Meski begitu, Ganjar belum menemui petani terdampak tol Semarang-Demak tersebut.

Diketahui Suparwi bersama sang istri saat mendatangi kantor Ganjar diminta membuat laporan oleh petugas penerima tamu.

Lantaran belum mengajukan surat, maka pasangan tersebut belum dapat menemui orang nomor satu di Jateng itu.

Kemudian keduanya pulang dengan berharap Ganjar merespons serius untuk mengurus masalah tanahnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf, Titis Anis Fauziyah | Editor Khairina, Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2022/11/28/195325178/sawah-tergerus-jalan-tol-semarang-demak-suparwi-minta-tolong-ke-ganjar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke