Salin Artikel

Cianjur: Build Back Better

Hari-hari ini sebagian warga di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, dan sekitarnya harus menginap di tempat-tempat penampungan dan tenda-tenda darurat. Aparat dan masyarakat masih mencari korban-korban lain, karena ada 150-an orang yang hilang.

Suasana di tempat bencana itu tentulah sangat menyedihkan. Tapi kesedihan tidak boleh terlalu lama hadir, sebab ada hal penting yang harus dilakukan, yaitu membangun kembali rumah, sawah, sekolah, tempat kerja, dll. Hidup harus terus bergerak.

Tanggap darurat

Satu-dua minggu setelah gempa besar ini, upaya tanggap darurat sebaiknya telah selesai. Semua korban hilang sudah dipastikan keberadaannya, hidup atau meninggal. Korban patah tulang sudah ditangani oleh dokter bedah tulang.

Petugas dan relawan tentunya sudah memastikan semua warga tertampung di tempat yang aman, dengan sandang dan pangan yang cukup.

Mungkin ada warga yang trauma karena kehilangan keluarga dan harta benda. Maka tim khusus untuk keperluan itu sudah disiapkan. Jangan ada warga yang sedih berkepanjangan.

Puing-puing bangunan sudah dibersihkan dan dilokalisir, sehingga tidak mengganggu aktivitas warga dan petugas.

Pekerjaan pada tahap ini memerlukan banyak tenaga, dari berbagai unit kerja pemerintah daerah, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.

Saya yakin banyak relawan siap membantu, jika diminta. Jika dikoordinasikan dengan baik, maka pekerjaan tanggap darurat dapat diselesaikan dengan cepat.

Rehab dan rekon

Pemerintah tentunya sedang menyusun rencana tahap berikutnya, yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab dan rekon). Sebelumnya perlu dipetakan bangunan umum yang perlu dibangun kembali.

Rumah-rumah penduduk juga diidentifikasi tingkat kerusakannya; berat, sedang atau ringan. Pemerintah akan memberikan bantuan dana untuk membangun rumah warga yang rusak.

Rusak berat mendapat kompensasi Rp 50 juta, sedang Rp 25 juta dan ringan Rp 10 juta. Warga tinggal mengatur bagaimana menggunakan dana ini.

Sebaiknya rekonstruksi bangunan menggunakan prinsip build back better, membangun secara lebih baik. Bukan dari segi penampilan, namun dari segi ketahanan terhadap gempa. Pasalnya BMKG memprediksi gempa serupa bisa terjadi lagi 20 tahun yang akan datang (Kompas.com, 22/11/2022).

Kementerian PUPR memiliki unit kerja yang bertugas meneliti bangunan yang tahan gempa. Banyak juga ahli hunian tahan gempa dari berbagai perguruan tinggi. Mereka dapat memberi saran bagaimana bangunan baru tahan gempa sebaiknya dibangun.

Perlu ada waktu untuk bertukar konsep dan pengalaman membangun kembali bangunan dari bencana gempa bumi, secara lebih baik. Tidak hanya untuk Cianjur, tetapi juga untuk daerah-daerah lain. Sesuai kondisi geografisnya, banyak daerah harus siap memitigasi gempa bumi.

Yang juga penting adalah sarana warga untuk bekerja perlu segera diperbaiki, apakah itu sawah, pabrik, pasar, toko, dsb. Juga prasarana ekonomi dan sosial seperti jalan, listrik, sekolah dan puskesmas.

Kita tidak kekurangan ahli untuk mengelola semua tahapan yang perlu dilakukan untuk pulihnya kehidupan warga Cianjur yang terkena gempa.

Yang diperlukan saat ini adalah lembaga yang memimpin pembangunan kembali Cianjur. Mungkin lembaga ini berada di bawah koordinasi Gubernur Jawa Barat, atau cukup di bawah koordinasi Bupati Cianjur. Di mana pun berada, badan ini perlu didukung oleh pemerintah pusat.

Setelah badan ini terbentuk secara resmi, maka upaya berikutnya lebih mudah diatur, mulai dari membuat rencana, menggalang dana, memobilisasi tenaga, melakukan renovasi, perbaikan, pembangunan; serta pengawasannya.

Kita berharap hari-hari berkabung di Cianjur segera berlalu. Yang sudah tiada tidak akan kembali lagi. Tak ada pengorbanan yang sia-sia. Di belakang bencana ini tentulah ada hikmah.

Kita berharap masyarakat Cianjur segera bangkit kembali, dengan ikhlas, tabah dan arif. Dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, Cianjur kembali ramai, dinamis, dan produktif.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/23/13540411/cianjur-build-back-better

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke