Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Jumlah Korban Gempa Cianjur Terus Bertambah | Pelajar SMP di Sidoarjo Mengamuk kepada Polisi

KOMPAS.com - Informasi mengenai jumlah korban, baik meninggal dunia maupun luka-luka, akibat gempa yang berpusat di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB, menyita sorotan terbanyak pembaca Kompas.com.

Tak lama setelah gempa terjadi, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur melaporkan bahwa 20 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Akan tetapi, berdasarkan informasi terakhir yang disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, hingga artikel ini ditulis, 162 orang meninggal dunia dan 326 warga luka-luka akibat gempa Cianjur.

Sementara itu di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terekam sedang mengamuk saat diberhentikan oleh polisi akibat berkendara tanpa mengenakan helm, pada Senin (21/11/2022).

Video yang memperlihatkan pelajar SMP itu sedang marah-marah kepada polisi itu pun beredar dan viral di media sosial.

Kedua berita itu mendapat atensi yang tinggi dari para pembaca Kompas.com selama Senin (21/11/2022), dan berikut ini lima berita Populer Nusantara selengkapnya:

1. Gempa Cianjur

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat (Jabar), pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun bergegas melaporkan kekuatan, pusat, serta kedalaman gempa.

Selain itu, BMKG pun menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi memicu tsunami.

Meski begitu, gempa Cianjur menelan banyak korban jiwa dan luka. Sekitar 2,5 jam setelah bencana terjadi, pihak RSUD Cianjur melaporkan, 20 orang meninggal dunia dan setidaknya 300 orang korban luka-luka berdatangan dari berbagai wilayah Cianjur.

"20 orang meningga dunia," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Cianjur, dr. Darmawan, Senin (21/11/2022).

Akan tetapi, saat berita ini ditulis, korban jiwa terus bertambah. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengumumkan, 162 orang meninggal dunia, 326 orang luka-luka, dan 13.784 orang mengungsi akibat gempa Cianjur.

"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ujar Ridwan Kamil di Pendopo Bupati Cianjur, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 21.30 WIB.

Baca selengkapnya: Gempa Cianjur Terkini: 20 Orang Meninggal Dunia

Baca selengkapnya: UPDATE Korban Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal, Mayoritas Anak-anak

Penambahan korban tewas akibat gempa Cianjur terus menjadi sorotan publik pada Senin (21/11/2022).

Tak berselang lama usai pihak RSUD Cianjur melaporkan bahwa 20 orang meninggal dunia akibat gempa, Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan bahwa korban jiwa bertambah menjadi 56 orang.

"Berdasarkan data terbaru di lapangan, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 56 orang," ungkap Herman, di halaman RSUD Cianjur, Senin (21/11/2022).

Herman pun menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan banyak dokter tulang dan tenaga medis lainnya untuk menangani para korban.

"Saya masih menangani warga sakit atau luka, ini kewalahan. Saya sudah bagi-bagi tugas dengan Kapolres dan Dandim. Saya berada di RS tangani warga sakit," ucapnya saat diwawancarai Kompas TV.

Baca selengkapnya: Korban Tewas Gempa Cianjur Bertambah Jadi 62 Orang, 25 Warga Masih Tertimbun

Video yang memperlihatkan pelajar SMP mengamuk kepada polisi di lampu merah kawasan Jalan Raya Jati, tak jauh dari pintu Tol Sidoarjo, Senin (21/11/2022), viral di media sosial.

Hal itu diketahui terjadi usai pelajar SMP itu diberhentikan oleh polisi saat mengendarai sepeda motor di jalan raya tanpa mengenakan helm.

Bukan hanya marah kepada polisi yang memberhentikannya, pelajar SMP itu pun tampak marah dan memaki perekam video.

Meski begitu, tampak dalam video, polisi yang berhadapan dengan anak tersebut berusaha tetap tenang dan menegur dengan cara yang baik.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo, Inspektur Satu (Iptu) Ony Purnomo membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ony mengatakan, orangtua siswa tersebut beserta pihak sekolahnya telah datang datang ke kantor Satlantas Polresta Sidoarjo.

Dia mengaku, pihaknya bersama guru dan orangtua akan mengedepankan pembinaan kepada pelajar tersebut, khususnya mengenai aturan lalu lintas.

"Kami bersama guru dan orangtua akan terus memberikan pembinaan kepada siswa tersebut tentang lalu lintas," tutur Ony, Senin (21/11/2022).

Baca selengkapnya: Siswa SMP Sidoarjo Marah-marah dan Mengumpat ke Polisi Saat Motornya Diberhentikan, Videonya Viral

Video siswa di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), memukul dan membanting seorang siswi hingga tersungkur viral di media sosial.

Usai tertangkap polisi, pelaku berinisial F mengaku melakukan tindak penganiayaan itu karena emosi.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pace, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Reo Anggar Prabowo menjelaskan, F merasa kesal karena korban melapor kepada pacar pelaku bahwa F menelepon perempuan lain.

Untuk mengonfirmasi masalah tersebut, mereka akhirnya sepakat bertemu di salah satu lapangan di Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jatim, pada Kamis (17/11/2022) sore.

“Akhirnya muncul perdebatan di situ (tempat kejadian perkara atau TKP). Ya anak-anak di bawah umur kan emosinya masih labil, jadi ya ejek-ejekan, akhirnya terjadi pemukulan itu sampai viral,” jelasnya.

Polsek Pace lantas melimpahkan perkara ini ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk karena korban dan pelaku masih di bawah umur 17 tahun.

“Di PPA sampai saat ini informasi terakhir masih dalam proses penyidikan,” tandasnya.

Baca selengkapnya: Ternyata Ini Motif Siswa Pukul dan Banting Seorang Siswi di Lapangan Pace Nganjuk

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, Jabar, meninggal dunia diduga karena menjadi korban pengeroyokan seniornya, pada Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

Meski sempat dilarikan ke layanan kesehatan terdekat, namun nyawa korban tak dapat tertolong.

Keluarga korban, Suhanan (42), menuturkan bahwa jenazah korban telah diautopsi. Hasilnya, ditemukan sejumlah lebam pada bagian punggung dan sekitar dada.

"Dugaan jelas penganiayaan, tapi tidak tahu (korban) bisa mengalami luka itu akibat benturan atau pukulan," pungkasnya.

Baca selengkapnya: Seorang Santri di Kuningan Meninggal Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Minta Ponpes Tanggung Jawab

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman, Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani, Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Kontributor Nganjuk, Usman Hadi | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Dheri Agriesta, Maya Citra Rosa)

https://regional.kompas.com/read/2022/11/22/050000278/-populer-nusantara-jumlah-korban-gempa-cianjur-terus-bertambah-pelajar-smp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke