Salin Artikel

Riau Kini Miliki Layanan Kesehatan Mental Korban Perundungan

PEKANBARU, KOMPAS.com- Kompas.com bersama Dompet Dhuafa dan Rumah Sakit (RS) Lancang Kuning Pekanbaru, Riau, berkolaborasi menjalankan program penanganan kesehatan mental.

Salah satu programnya, pendampingan dan pencegahan perundungan atau bullying. Program ini pertama kali diadakan di Provinsi Riau. 

"Semoga nantinya dapat mendorong masyarakat untuk berkontribusi dalam pencegahan dan pemenuhan wakaf alat kesehatan (Alkes) RS Lancang Kuning Riau, untuk penanganan korban bullying hingga pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) untuk kaum dhuafa," ujar Sulis Tiqomah, Ketua Wakaferse Dompet Dhuafa kepada Kompas.com, Selasa (8/11/2022). 

Marcomm Social Relation Kompas.com, Brahmanda mengatakan, kolaborasi ini berangkat dari kesamaan visi untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya terkait kesehatan mental.

Mulai dari korban bullying, kecemasan, trauma, maupun ODGJ.

"Ke depannya akan ada hotline yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai langkah awal penanganan kesehatan mental. Untuk saat ini, khususnya wilayah Riau dapat menghubungi contact center 082311769800," kata Brahmanda. 

Sementara itu, Direktur RS Lancang Kuning Pekanbaru, dr Pradipta Suarsyaf menjelaskan, program yang digalang tiga pihak ini untuk menangani persoalan kesehatan mental.

"Kerja samanya nanti terkait dengan penggalangan dana wakaf untuk mengembangkan layanan program kesehatan mental, khususnya masyarakat Riau," ujar Pradipta kepada Kompas.com, Selasa.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, RS Lancang Kuning sejak berdiri tahun 2005, sudah banyak melayani pasien yang terkait dengan kejiwaan.

Saat ini, RS Lancang Kuning memiliki ruang rawat inap dengan 50 unit tempat tidur pasien.

Namun, untuk program yang baru dibuat bersama Dompet Dhuafa dan Kompas.com, perlu adanya peningkatan pelayanan untuk mencegah keparahan dari penyakit kejiwaan.

"Konsep yang disampaikan ke kita, adalah edukasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang tidak baik, seperti bullying di media sosial, dan kelainan kejiwaan yang lain yang bisa kita cegah," kata Pradipta.

Ia menyebut, RS Lancang Kuning memiliki dua dokter spesialis jiwa dan satu psikolog klinis yang akan mendukung program kesehatan mental tersebut.

RS Lancang Kuning, lanjut Pradipta, sampai hari ini merawat inap 50 orang pasien ODGJ.

"Pasien yang kami tangani saat ini ada 50 orang. Pasien-pasien dari berbagai daerah di Riau," sebut Pradipta.

Sementara untuk pasien korban bullying, kata Pradipta, tidak dirawat inap.

"Kalau pasien bullying tidak rawat inap. Belum ada. Kecuali, ada indikasi depresi berat dan kecenderungan ingin bunuh diri atau sudah muncul halusinasi, sehingga tidak bisa ditangani di rumah," kata Pradipta.

"Jadi, inilah fungsi dari kerja sama kita dengan Kompas.com dan Dompet Dhuafa. Kita membuat layanan untuk menangani kesehatan mental korban bullying," tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/09/065354078/riau-kini-miliki-layanan-kesehatan-mental-korban-perundungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke