Salin Artikel

Pernah Jadi Bagian Aremania, Kapolsek Balikpapan Selatan Menangis Saat Doa Bersama untuk Kanjuruhan

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menjadi peristiwa pahit bagi pecinta sepakbola Indonesia. Tragedi yang memakan 132 korban jiwa itu mengukir luka mendalam bagi Aremania yang ada di Indonesia.

Tanpa terkecuali bagi Kapolsek Balikpapan Selatan AKP Bambang Suhandoyo.

Pria asal Kepanjen, Malang, Jawa Timur itu tak kuasa menahan air matanya saat menggelar doa bersama di halaman Mapolsek Balikpapan Selatan pada Kamis malam (13/10/2022).

Baginya peristiwa tersebut betul-betul membuatnya terpukul dan sedih.

“Saya enggak bisa ngomong. Kebetulan saya juga orang Arema, dekat di tempat kejadian itu Stadion saya. Mudahan arwah dari saudara-saudara saya merupakan kebangkitan dari kebangkitan sepakbola Indonesia,” ujarnya kepada Kompas.com sembari menahan tangis.

Tangisan terus mengucur sepanjang lantunan doa dikumandangkan oleh para supporter Indonesia yang ada di Balikpapan.

Pria yang merupakan mantan pemain Petrokimia Gresik itu berharap kejadian ini tidak terulang dan seluruh supporter di Indonesia bisa rukun dan damai.

“Mari kita rukun. Bagi insan bola itu ada kalah dan ada menang. Ketika kepingin menang dan juara ya berlatih, itulah kehidupan bola, sehingga mari kita rukun,” ujarnya.

Ia berpesan kepada seluruh supporter Indonesia maupun para pemain sepakbola agar dewasa dalam bertanding maupun mendukung tim kebanggannya. Di dalam pertandingan memang ada kalah dan menang, disinilah kedewasaan supporter dapat diuji.

“Fanatisme boleh, simpatisan boleh, tapi ketika mengalami kekalahan berarti kita kurang berlatih, tetapi ketika mengalami kemenangan, nggak usah sombong, nggak usah besar kepala. Bonek (Persebaya) pernah degradasi, Persiba juga degradasi, kenapa, itulah kehidupan sepakbola,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh suporter sejumlah klub di Indonesia, seperti Aremania, Bonek, Viking, The Maczman, Barito, PSIS, Persik, hingga Balistik.

“Kegiatan ini semata-mata kegiatan sosial untuk kirim doa kepada para pejuang-pejuang bola itu yang telah gugur, mudahan arwahnya mendapatkan amalan yang sempurna dari Tuhan yang maha esa,” tuturnya.

Diketahui Bambang Suhandoyo pernah menjadi pemain dari Petrokimia Gresik. Bahkan dirinya satu tim dengan pemain sekaliber Widodo C Putro. Namun karirnya tidak panjang lantaran cidera yang dialami membuatnya harus gantung sepatu lebih dulu. Ia pun hijrah ke Kalimantan dan menjalani pengobatan tradisional.

Mujarab, Bambang pun sembuh dari cederanya. Namun ia terjun menjadi pemain voli dan membela beberapa klub di Kalimantan.

Soal Arema, sudah dianggap Bambang bagian hidupnya. Ia bahkan masih memiliki kedekatan dengan beberapa pemain Arema seperti Totok Anjik maupun Widodo C Putro. 

“Waktu era Perserikatan atau Divisi Utama, ketika Arema tanding di Balikpapan pasti beberapa pemain menginap di rumah saya,” bebernya.

Kini, ia hanya bisa berharap kejadian di Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober 2022 menjadi tonggak awal perubahan sepakbola Indonesia agar lebih maju.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/13/225806978/pernah-jadi-bagian-aremania-kapolsek-balikpapan-selatan-menangis-saat-doa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke