Salin Artikel

Kisah Joni, Mundur dari Hotel karena Pandemi, Kini Beromzet Belasan Juta dari Warung Nasi Goreng

Penghasilan yang kian menurun lantaran hotel sepi membuat Joni, sapaan akrab Michael Joni, justru berani mengambil langkah menjadi wiraswasta.

Dia yang sebelumnya bekerja sebagai koki beberapa hotel di Labuan Bajo, memilih membuka sendiri usaha kulinernya.

Joni mengatakan, sebelum pandemi, penghasilannya menjadi freelance koki di hotel bisa tembus Rp 10 juta sebulan.

Namun penghasilan itu kian menurun lantaran sepinya bisnis perhotelan karena Covid-19 pada saat itu.

"Selama pandemi Covid-19, penghasilan menurun. Tapi kan pengeluaran tidak berkurang. Justru tambah naik karena biaya hidup dan menyekolahkan anak," ungkap Joni kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Buka warung nasi goreng

Joni mengatakan, tak punya banyak modal waktu itu. Namun dia harus mengambil langkah mengubah keadaan untuk menghidupi anak dan istrinya.

Dia membuka sebuah warung kecil di Kota Labuan Bajo.

"Memang sedari dulu niatnya mau buka usaha sendiri. Pas pandemi, situasi sulit, pas memang saya memulai. Meski pandemi, saya tetap berani. Apa pun risikonya. Saya harus mulai," tutur Joni.


Tepat awal Juni 2021, warungnya dibuka.

Tempat kuliner itu diberi nama 'Warung Kemangi'. Menu spesialnya adalah nasi goreng dan mie goreng.

Awalnya, kata dia, warung itu sepi peminat. Tetapi Joni tetap bertahan meski dalam kondisi tak mudah.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang datang memesan nasi goreng dan mie goreng di warungnya. Dari satu dua orang, kemudian diceritakan kepada keluarga dan sahabatnya.

Menu andalan yakni nasi goreng dan mie gorengnya pun diketahui serta diminati banyak orang di Kota Labuan Bajo.

"Beberapa bulan usai buka, orang-orang sudah mulai ramai datang. Ada yang datang pesan, makan di rumah. Ada yang makan langsung di warung," katanya.

Ia mengaku, meski di tengah pandemi, penghasilan dari usahanya itu cukup lumayan.

Hasilnya bisa membiayai hidup keluarga dan menyekolahkan anak. Bahkan ia mempekerjakan beberapa orang di warung tersebut.

"Selama pandemi saya dibantu dua orang pekerja perempuan. Mereka saya kasih honor yang cukup. Tidur dan makan di dalam juga. Ya, daripada mereka tidak kerja di Labuan Bajo, kita beri ruang untuk bekerja," katanya.


Ia menceritakan, sejak awal 2022, warungnya itu sangat ramai dari siang hingga malam hari. Tidak jarang juga ia buka sampai pukul 02.00 dini hari.

"Kalau siang hari, ada dari kantor-kantor pesan banyak. Saya yang antar ke tempat mereka. Kalau malam, orang ramai datang dan makan di sini," ungkapnya.

Ia mengaku, omzet dari usaha warung nasi goreng dan mie gorengnya itu sudah tembus belasan juta rupiah sebulan.

"Pernah beberapa bulan tembus puluhan juta. Ramai betul waktu itu. Untuk normalnya, belasan juta rupiah," tutur Joni.

Ia mengaku, tidak menyangka usaha kecilnya itu menjadi sukses.

Karenanya, ia menyakini bahwa rezeki akan datang pada siapa saja yang berani memulai dan memiliki niat untuk berjuang.

"Pandemi mengajarkan kita untuk menangkap setiap peluang yang ada. Prinsipnya harus berani mulai. Dengan begitu, Tuhan pasti buka jalan," imbuhnya.

Ia menambahkan, penghasilan selama membuka usaha sendiri itu ternyata jauh lebih baik dari penghasilan selama di hotel.

"Dari segi waktu dan tenaga juga lebih efisien daripada masih kerja di hotel. Penghasilan juga lebih besar," tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/20/132616478/kisah-joni-mundur-dari-hotel-karena-pandemi-kini-beromzet-belasan-juta-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke