Salin Artikel

Longsor dan Banjir di Dataran Tinggi Krayan Kaltara, 13 Desa Terancam Kekurangan Sembako

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pemerintah Daerah Nunukan, Kalimantan Utara, mengajukan penambahan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang, untuk dataran tinggi Krayan.

Wilayah yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini, tengah berduka dengan musibah longsor dan banjir, akibat curah hujan tinggi dalam sebulan terakhir.

Kepala Dinas Perdagangan Nunukan Sabri mengatakan, dalam kondisi situasional dan mendesak di Krayan, Pemkab Nunukan mengajukan penambahan kuota SOA.

‘’Kita rencanakan ada penambahan 9 flight untuk mengangkut sembako ke Krayan. Ini situasional dan sifatnya mendesak,’’ujarnya, Senin (19/9/2022).

Sabri menjelaskan, kontrak SOA barang untuk Krayan tahun 2022, dianggarkan sekitar Rp 700 juta, dengan kuota barang seberat 13.000 ton dengan 18 kali penerbangan.

Ada 3 titik sasaran dengan rincian, 8 flight di Bandara Long Bawan, sebanyak 5 flight di Bandara Binuang dan 5 flight di Bandara Binuang.

‘’Kita usulkan penambahan 9 kali flight lagi, dengan kuota barang sekitar 6 ton. Kita addendum kontraknya demi mengatasi kebutuhan korban bencana alam di Krayan," jelasnya.

Dataran tinggi Krayan, sedang ditimpa bencana longsor dan banjir. Sejak 5 September 2022, longsor di dataran tinggi Krayan meruntuhkan jalan tanah yang merupakan akses satu- satunya yang menghubungkan mereka dengan wilayah lain.

Bencana longsor akibat curah hujan tinggi inipun berdampak cukup signifikan di sektor sosial ekonomi masyarakat perbatasan RI – Malaysia.

Pasokan sembako dan BBM selama ini berasal dari Long Bawan terhenti, sementara tingkat kebutuhan masyarakat kecamatan Krayan Selatan terhadap Kecamatan Long Bawan sangatlah tinggi.

Kondisi ini pun diperkirakan masih akan berlangsung beberapa pekan ke depan. Terlebih, cuaca penghujan masih terus terjadi.

BPBD Nunukan mencatat, 13 desa yang ada di Kecamatan Krayan Selatan mengalami dampaknya dan terancam kekurangan suplai sembako.

Lebih dari itu, nihilnya pasokan BBM dari Kecamatan Krayan Induk juga akan memutus jaringan listrik di wilayah dengan 537 KK dan sekitar 2.150 jiwa ini.

Sementara itu, bencana banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Pa’ra dan Sungai Pa’ra 2.

Hasil tim kaji cepat BPBD Nunukan yang dilakukan sejak 15 – 17 September 2022, kondisi tinggi muka air mencapai 4 meter, dengan muatan material seperti kayu, ranting, lumpur dan pasir. Banjir juga berakibat pendangkalan sungai.

Banjir merusak lahan persawahan masyarakat dengan luas sekitar 30,36 hektar, dengan panjang sekitar 4466 meter.

Kondisi tersebut, terjadi di 5 Desa Kecamatan Krayan, masing masing, -Desa Wa’Laya, Desa Pa’ Matung, Desa Liang Biadung, Desa Cinglat, dan Desa Pa’Padi.

Selain itu, BPBD Nunukan juga mencatat, imbas banjir mengakibatkan terputusnya saluran air bersih untuk 7 Desa, masing masing, Desa Long Matung, Desa Long Rupan, Desa Liang Biadung, Desa Wa’Laya, Desa Pa’Matung, Desa Pa’Terutun, dan Desa Pa’Putuk.

Perkiraan kerugian berdasarkan kerusakan tanaman padi yang berakibat gagal panen adalah sebesar Rp. 848.099.482.

Sementara perkiraan kerusakan terhadap pematang sawah yang rusak akibat banjir bandang adalah sebesar Rp. 446.600.000.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/20/060000978/longsor-dan-banjir-di-dataran-tinggi-krayan-kaltara-13-desa-terancam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke