Salin Artikel

Korban Pencabulan Calon Pendeta di Alor Bertambah Lagi Jadi 14

SAS merupakan calon pendeta yang berdomisili di Kupang, NTT. 

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Alor, Iptu Yames Jems Mbau, mengatakan, dua korban itu sudah melapor ke Polres Alor.

"Ada dua lagi korban pencabulan, tetapi usianya 19 tahun. Mereka sudah melapor ke Polres Alor pada Rabu kemarin," kata Jems, kepada Kompas.com, Kamis (15/9/2022) malam.

Belasan perempuan itu, lanjut Jems, merupakan korban pencabulan dan persetubuhan serta pengancaman menggunakan video.

Dari 14 korban ini kata dia, 10 orang di antaranya adalah anak di bawah umur dan empat korban yang berumur 19 tahun.

Penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Alor sudah memeriksa para korban dan orangtua korban.

"Ada korban yang jadi saksi untuk korban lainnya," kata Jems.

Menurut dia, semua korban sudah menjalani visum di rumah sakit dan telah memberikan keterangan terkait kasus ini.

Dari semua korban pencabulan lanjut Jems, tidak ada yang hamil. Meski begitu, para korban mengalami trauma yang mendalam.

Hingga saat ini, berkas perkara kasus ini pun sudah rampung dan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kalabahi, untuk proses hukum lebih lanjut.

Kasus itu terjadi pada akhir Mei 2021 hingga awal Mei 2022. Saat mencabuli para korban, pelaku mengabadikan dalam bentuk video dan foto melalui telepon selulernya.

Sehingga, ketika pelaku ingin mengulangi lagi perbuatannya, selalu mengancam para korban akan menyebarkan foto dan video jika tidak dilayani.

Kasus itu terungkap, setelah orangtua salah satu korban mengetahui perbuatan SAS.

Karena kesal, orangtua berisial AML (47) melaporkan kejadian itu ke Markas Polres Alor, dengan laporan polisi nomor : LP-B/ 277 / IX / 2022 / SPKT/ Polres Alor/ Polda NTT, 01 September 2022.

Usai menerima laporan, polisi pun menangkap SAS di Kota Kupang dan dibawa ke Alor untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

SAS pun mengakui semua perbuatannya. Dia lantas meminta maaf kepada semua pihak, mulai dari para korban, orangtua hingga pengurus Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). 

https://regional.kompas.com/read/2022/09/16/061250878/korban-pencabulan-calon-pendeta-di-alor-bertambah-lagi-jadi-14

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke