Salin Artikel

Kisah Mbah Warni Selamat dari Bencana Setelah Terseret dan Terjepit Material Longsor

"Akibat longsor, cuma satu rumah yang rusak berat karena tertimbun longsor dan membuat seorang siswi SMK meninggal dunia," kata Rangga Prasetya, warga Desa Bedeng Dua, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci, melalui sambungan telepon, Kamis (15/9/2022).

Hujan dengan intensitas tinggi selama dua jam membuat longsor dadakan sehingga dua orang yang berada dalam rumah tak sempat menyelamatkan diri.

Seorang siswi SMK Negeri 1 Kerinci, Ully Zaitul Jannah yang kebetulan kos di rumah itu, sedang berada dalam kamar, masih memakai selimut saat longsor menghantam.

"Dia ditemukan meninggal dunia dalam keadaan sujud dan terbungkus selimut. Kemungkinan dia masih tidur saat longsor dadakan," kata Rangga.

Selanjutnya Mbah Harli Warni (60) dapat diselamatkan warga setelah hampir satu jam terjepit material longsor karena terbawa longsoran sejauh 3 meter.

"Mbah Warni mengalami keajaiban ya, karena terseret material longsor. Tidak tertimbun semua badannya, tapi dia sempat terjepit tanah longsor ke tembok rumah warga lainnya," kata Rangga.

Meskipun sudah terjepit lama, Mbah Warni selamat karena bisa langsung ditolong warga setempat.

Akibat dari longsor, ada lima rumah yang rusak. Empat rumah milik Riki (30), Cikrak (71), Rova Amdani (30), dan Eldi Prayetno (52) mengalami rusak ringan.

"Material longsor hanya mengenai sedikit rumah mereka, tapi penghuninya sempat kaget dan panik," tutur Rangga.

Sementara itu, rumah yang dihuni Mbah Warni dan Ulli memang tertimbun longsor dan mengalami rusak berat.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/15/131958778/kisah-mbah-warni-selamat-dari-bencana-setelah-terseret-dan-terjepit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke