Salin Artikel

Misteri Kematian Iwan Budi, PNS Bapenda Saksi Kasus Korusi di Semarang

Pria yang akrab dipanggil Iwan tersebut tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang.

Iwan adalah salah satu saksi kasus korupsi atas dugaan penyalahgunaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.

Seharusnya Iwan memenuhi panggilan Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Jateng pada Kamis (25/8/2022).

Setelah hilang lebih dari sepekan, warga dikejutkan dengan penemuan mayat terbakar tanpa kepala di kawasan Pantai Marina Kota Semarang pada Jumat (9/9/2022).

Di dekat mayat, polisi menemukan motor yang identik milik Iwan Budi hingga ponsel dan papan nama dengan tulisan Iwan Budi Paulus.

Berdasarkan tes DNA, mayat yang ditemukan terbakar di Pantai Marina Semarang identik dengan Iwan Budi Paulus.

Di hari itu, Iwan pamit ke keluarganya pergi ke salah satu hotel untuk menghadiri sebuah acara yang Iwan menjadi salah satu narasumber.

Sehari sebelumnya, Iwan juga menjadi narasumber di hotel yang sama. Namun ia tak kunjung pulang hingga keluarga pun melaporkan hilangnya Iwan Budi ke polisi.

Iwan Budi adalah saksi kasus korupsi atas dugaan penyalahgunaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.

Surat resemi pemanggilan Iwan Budi sudah sampai di meja Sekretaris Daerah Kota Semarang.

Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, dari staf Pemerintahan Kota Semarang hanya Iwan Budi yang dipanggil sebagai saksi.

Dia menjelaskan, Iwan Budi rencananya akan diminta menjadi saksi dugaan penyalahgunaan hibah lahan milik Perumahan Bukit Semarang Baru (BSB) di Kecamatan Mijen kepada Pemkot Semarang.

"Memang sempat diminta polisi menjadi saksi terkait dengan pernyertifikatan tanah pada 2010 yang letaknya di Kecamatan Mijen," kata dia pada Sabtu (10/9/2022).

Rencananya Iwan akan dimintai keterangan soal alokasi anggaran yang belum selesai. Dari data yang ada terdapat alokasi dana sekitar Rp 3 miliar tapi baru digunakan sekitar Rp 300 juta.

Hal itu membuat surat pertanggungjawaban atau SPJ dari proyek tersebut belum selesai sampai sekarang.

"Jadi anggaran Rp 3 miliar belum dihabiskan," ujarnya.

Terkait dugaan kasus korupsi di Kecamatan Mijen tersebut, Polda Jateng telah memeriksa empat saksi.

Dirkrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio mengatakan empat saksi yang diperiksa ada kalangan PNS dan ada pihak swasta.

Dia menjelaskan, hibah tanah di Kecamatan Mijen tersebut terjadi pada tahun 2010. Dwi berkomitmen akan tetap mengembangkan kasus tersebut hingga tuntas.

"Kita pasti akan kembangkan," imbuhnya.

Pada Rabu (14/9/2022), polisi membawa Moci, anjing kesayangan Iwan Budi di TKP penemuan mayat Iwan Budi.

"Iya namanya Moci anjing kesayangan saudara Iwan," jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Irawan Anwar saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (14/9/2022).

Dia mengatakan polisi menduga bagian tubuh dari korban mutilasi sengaja dibuang.

"Bisa di asumsikan juga kalau anggota bagian tangan tersebut sengaja dibuang karena tidak terbakar sempurna," ujarnya.

Ia juga mengatakan korban lebih dulu dibunuh sebelum dibakar.

"Karena berbeda jika kalau ini dibakar dulu baru meninggal," ujarnya. Untuk kepala korban, sampai saat ini belum ketemu.

Selanjutnya, pihaknya akan lebih dulu mencari pelaku setelah itu mencari bagian tubuh korban yang hilang.

"Melalui ini kita menuju ke pelaku," imbuhnya.

Sampai saat ini dia belum bisa memastikan penyebab bagian tubuh korban bisa terlepas.

"Untuk lepasnya anggota tubuh ini belum bisa disimpulkan. Apakah karena pembakaran atau dilakukan mutilasi," paparnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/15/091900078/misteri-kematian-iwan-budi-pns-bapenda-saksi-kasus-korusi-di-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke