Salin Artikel

Aksi Geng Motor di Lampung Gegerkan Warga, Bawa Parang dan Batu hingga Pecahkan Kaca Warung

KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus geng motor yang berbuat onar hingga membuat resah warga Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.

Gerombolan geng motor yang sebagian besar remaja itu berbuat onar dengan membawa senjata tajam.

Akibat aksi mereka, sebuah warung nasi uduk di Jalan Samratulangi mengalami kerusakan hingga etalase kaca pecah.

Polisi sudah berkali-kali menindak geng motor di wilayah tersebut. Namun, geng motor tetap nekat berkeliaran.

Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Dennis Arya Putra mengkonfirmasikan pihaknya sudah mengetahui kejadian itu.

“Iya kami sudah dapat informasinya, saat ini anggota sedang menyelidiki geng motor tersebut,” kata Dennis.

Dennis menyebutkan, sebenarnya Satreskrim Polresta Bandar Lampung sudah beberapa kali menindak geng motor di Kota Tapis Berseri itu.

“Kami sudah beberapa kali melakukan penindakan, usia anggota geng motor ini kebanyakan remaja,” kata Dennis.

Dennis menambahkan, ada pola yang berbeda pada peristiwa terkini itu.

Biasanya geng motor beraksi pada Sabtu malam, tapi kali ini beraksi pada hari biasa.

“Kami sedang selidiki dan kami tindak tegas,” kata Dennis.

Warung diserang

Peristiwa terjadi pada pada Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat itu, anak pemilik warung, Restu (31) sedang menemani orangtuanya memasak nasi uduk untuk dijual pada pagi hari.

Dia sempat pergi keluar dari warung yang juga rumah tinggalnya tersebut.

Tak berselang lama, saat dia kembali tiba-tiba datang gerombolan pemuda mengendarai sepeda motor.

Jumlahnya sekitar 20 orang dengan membawa senjata tajam.

Geng motor itu diduga hendak menyerang kelompok lain di daerah tersebut.

Sebab, dari sepengetahuannya, biasanya geng motor saling menantang melalui instagram lalu ketemuan atau istilahnya COD.

Ada teriakan minta tolong

Pemilik warung, Suryati (56) mengaku, sebelum perusakan terjadi dia sempat mendengar teriakan-teriakan bernada mengancam dan teriakan minta tolong dari arah jalan.

“Ibu lagi masak, terus dengar ada yang minta tolong. Ibu keluarlah, mau lihat, ternyata udah ramai anak-anak dari arah bawah (arah RS Abdul Moeloek), lagi ngejar satu orang,” kata Suryati ditemui di warungnya, Selasa pagi.

Menurut dia, para pemuda yang mengejar itu sebagian besar berusia remaja dan membawa sajam seperti parang dan celurit.

Tak hanya itu, beberapa orang juga terlihat membawa batu.

Pemuda berlari ke warung

Saat itu, pemuda yang dikejar itu berlari ke arah warung Suryati sambil berteriak minta tolong.

Di saat yang sama, putranya segera berlari ke dalam rumah mengambil perkakas untuk membela diri.

Ketika itu, geng motor yang mengejar itu melintas di depan warung Suryati sambil menyabetkan sajam dan melemparkan batu.

Suryati berusaha menghalau sambil berteriak histeris meminta geng motor itu pergi.

Posisinya di antara etalase dengan rumahnya.

Akibatnya, warungnya hancur hingga kaca etalase pecah.

Serpihan-serpihan kaca hampir mengenai Suryati.

“Untung masih bisa dihalau, mungkin kalau enggak (dihalau) mereka (geng motor) itu masuk ke rumah,” kata Suryati.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/07/112340978/aksi-geng-motor-di-lampung-gegerkan-warga-bawa-parang-dan-batu-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke