Salin Artikel

5 Tari Tradisional Sumatera Selatan, dari Tari Gending Sriwijaya hingga Tari Mare-Mare

KOMPAS.com - Mengenal hasil budaya dari Sumatera Selatan tidak hanya terbatas pada rumah adat atau pakaian adatnya saja.

Terdapat berbagai hasil budaya lain, salah satunya kesenian khas Sumatera Selatan.

Kesenian khas Sumatera Selatan yang juga dikenal hingga ke seluruh nusantara adalah tari tradisionalnya.

Terdapat berbagai tari tradisional dari Sumatera Selatan yang memiliki fungsi dan makna tersendiri.

Tari Tradisional Sumatera Selatan

Berikut adalah beberapa tari tradisional Sumatera Selatan yang masih populer hingga saat ini.

1. Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya adalh tarian tradisional dari Palembang, Sumatera Selatan yang digunakan untuk menyambut tamu penting.

Dilansir dari laman Kompas.com, tarian ini berkembang dari budaya penyambutan tamu raja yang telh dilakukan sejak zama dulu.

Tari Gending Sriwijaya pertama kali dipertunjukkan pada 2 Agustus 1945 oleh Bangsawan Bintang Berlian di depan Masjid Agung Palembang untuk menyambut kedatangan pejabat Jepang.

Jumlah penari Gending Sriwijaya ada 9 orang yang diiringi dengan dua pengiring yang membawa payung dan tombak.

Properti yang dibawa penari Gending Sriwijaya adalah busana adat aesan gede, selendang mantri, paksangkong, dodot dan tanggai.

Adapun tepak yang berisi kapur, sirih, pinang dan ramuan lainnya nantinya akan dipersembahkan kepada tamu sebagai ungkapan rasa bahagia.

2. Tari Begambo

Tari Begambo adalah tari tradisional yang menceritakan tentang kebiasaan masyarakat daerah Toman mengelola gambo atau daun gambir.

Dilansir dari laman giwang.sumselprov.go.id, gerak tari ini diambil dari kegiatan menanam, merawat, sampai memanen hasil gambo tersebut.

Tarian ini diciptakan oleh seorang seniman asal kecamatan Babat Toman Dusun Toman.

Gambo atau daun Gambir memiliki kedekatan dengan kegiatan masyarakat, seperti nginang dan sebagai obat untuk ibu dan bayi yang sedang terkena flu.

3. Tari Mejeng Besuko

Tari Mejeng Besuko adalah salah satu tarian tradisional dari Sumatera Selatan.

Dilansir dari laman Kemendikbud, Tari Mejeng Besuko merupakan tari pergaulan yang menggambarkan suasana senda gurau para remaja dalam mengikat ketertarikannya kepada lawan jenisnya.

Tarian ini dilakukan pada saat penyambutan tamu agung, upacara perkawinan, dan upacara keagamaan.

4. Tari Setabik

Tari setabik atau Tari Setabek adalah tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin.

Dilansir dari laman giwang.sumselprov.go.id, Tari Setabik merupakan tarian penyambutan bagi tamu-tamu kehormatan.

Filosofi gerak penyambutan dari tari ini dapat ditemukan saat seorang penari menyuguhkan kapur sirih untuk dicicipi oleh tamu undangan.

Penyajian kapur sirih merupakan bentuk penghormatan kepada tamu yang berasal dari kebudayaan Melayu.

Sementara asal nama tarian ini ada pada gerakan tabik yaitu gerak tangan kanan membentang di samping pelipis kanan seperti sedang memberikan penghormatan.

5. Tari Mare-Mare

Tari Mare-Mare adalah tari tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan yang memiliki dua versi tarian.

Dilansir dari laman giwang.sumselprov.go.id, terdapat Tari Mare-Mare versi Toman dan Kota Sekayu.

Perbedaannya ada pada syair iringan dan cerita yang disampaikan di dalam tariannya.

Tari Mare-Mare dari Toman bercerita tentang seorang gadis yang diasingkan atau diusir dari kampung karena perbuatan yang melanggar norma.

Sementara Tari Mare-Mare dari Kota Sekayu menceritakan tentang perginya seorang gadis untuk menuntut ilmu menuntut ilmu dengan merantau ke daerah lain dan pulang membawa pasangan dan segudang ilmu.

Adapun istilah Mare-Mare berarti terserah atau pasrah, yang berarti sang gadis harus menerima nasib yang harus dijalani dan sebelum pergi dari kampung halaman dan kembali untuk menjadi panutan.

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id 
giwang.sumselprov.go.id
regional.kompas.com 

https://regional.kompas.com/read/2022/09/05/220611878/5-tari-tradisional-sumatera-selatan-dari-tari-gending-sriwijaya-hingga-tari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke