Salin Artikel

Kabupaten Bima Darurat Kekeringan, 38 Desa Krisis Air Bersih

BIMA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan status siaga darurat kekeringan dan krisis air bersih hingga waktu yang tidak ditentukan.

Penetapan status darurat itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri.

"Penetapan status siaga darurat kekeringan ini dikeluarkan setelah kami lakukan rapat koordinasi beberapa waktu lalu," kata Kepala Pelaksana BPBD, M Chandra Kusuma kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan sehingga Pemkab Bima menetapkan status darurat kekeringan. Seperti adanya surat rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan hasil rapat koordinasi dengan instansi terkait.

"Dengan demikian, Kabupaten Bima saat ini berstatus siaga darurat kekeringan dan krisis air bersih. Dengan adanya penetapan status ini maka akan lebih mempermudah dan mempercepat kami dalam melakukan berbagai penanggulangan, khususnya yang berdampak langsung kepada warga," ujarnya.

Dia mengatakan, rapat koordinasi dilakukan pada akhir Juli lalu. Hasilnya, selain mengeluarkan status siaga, langkah penanggulangan difokuskan pada masyarakat yang terdampak langsung, seperti masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

38 desa krisis air bersih

Selain itu, Chandra menyebut, dampak kekeringan ini sudah dirasakan langsung oleh masyarakat. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bima, sudah ada 38 desa di daerah itu yang mengalami krisis air bersih.

"Sementara ini baru beberapa wilayah yang telah melaporkan adanya kekeringan. Seperti Desa Dori Dungga, Wane dan beberapa desa lainya di Kecamatan Palibelo. Itu yang sudah kami layani. Sementara desa-desa lainnya dari 38 desa itu, belum ada yang lapor bahwa mereka saat ini kesulitan air bersih," tuturnya.

Pihaknya telah mengupayakan bantuan penyaluran air bersih ke lokasi yang warganya sangat sulit mendapatkan air bersih.

Suplai air bersih itu akan terus dilakukan sampai status siaga bencana kekeringan dicabut dan sumber-sumber air kembali mengalir.

"Untuk mendistribusikan air bersih ke sejumlah titik, kami juga dibantu pihak lain seperti PDAM yang merupakan bagian dari Satgas penanggulangan bencana kekeringan. Sejauh ini lebih kurang 50 tangki air bersih sudah kami salurkan selama dua bulan terakhir," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/25/171820078/kabupaten-bima-darurat-kekeringan-38-desa-krisis-air-bersih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke