Salin Artikel

Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Mamasa, Puluhan Pemuda dan Mahasiswa Bentrok dengan Satpol PP

Sebelum bentrok terjadi, massa menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya tentang buruknya pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, hingga masyarakat Mamasa dianggap tak bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah lain yang lebih maju.

Di tengah orasi tuntutan, ada pengunjuk rasa yang hendak membakar ban di pelataran kantor bupati. Namun aksi mereka dicegah Satpol PP.

Ban yang hendak dibakar pun direbut paksa. Gesekan antara Gerakan Pemuda Mamasa dengan Satpol PP tak terhindarkan. Ketegangan baru mereda setelah aparat dari Polres Mamasa menenangkan massa.

Kasatpol PP Wellem DP mengatakan, meski sempat terjadi riak antara anggotanya dengan demonstran, namun tidak sampai jatuh korban.

"Kita tidak ingin ada ribut tapi mereka ingin membakar ban di situ, makanya kami berusaha halangi," ungkap Wellem.

Kordinator aksi GPM, Markus mengatakan, tuntutan mereka adalah menyikapi keprihatinan atas berbagai keluhan yang dialami masyarakat saat ini.

Salah satunya adalah masalah buruknya pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, hingga sebagian warga kesulitan mengaksesnya.

Maraknya praktik korupsi dalam berbagai proyek pembangunan fisik, termasuk alokasi anggaran dana yang salah sasaran dinilai mahasiswa sebagai salah satu bentuk korupsi nyata di Mamasa.

"Kami akan terus menuntut supaya bupati dan pemda bisa menemui kami dan menyampaikan aspirasi kami," ujar Markus.

Aksi mahasiswa dan pemuda Mamasa ini diawali dari simpang lima kota menuju kantor DPRD dan kantor bupati.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/19/105632078/unjuk-rasa-di-depan-kantor-bupati-mamasa-puluhan-pemuda-dan-mahasiswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke