Salin Artikel

Profil Kota Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh

KOMPAS.com - Kota Banda Aceh merupakan ibu kota dari Provinsi Aceh yang masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kota Banda Aceh juga terletak pada posisi strategis di sekitar Selat Malaka yang menjadi pintu gerbang lalu lintas jalur laut dari segi perniagaan dan kebudayaan.

Pada sekitar abad ke-17 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, pengaruh agama dan kebudayaan Islam begitu besar bagi masyarakat Aceh, sehingga daerah ini mendapat julukan “Seuramo Mekkah” atau kini disebut Serambi Mekkah.

Kota Banda Aceh juga menerapkan Qanun, yaitu peraturan perundang-undangan sejenis peraturan daerah (perda) yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat Aceh.

Dilansir dari publikasi Kota Banda Aceh Dalam angka 2022 yang dirilis oleh BPS, berikut adalah profilnya.

Luas Kota Banda Aceh

Kota Banda Aceh masuk dalam kategori kota sedang dengan luas sekitar 61,36 kilometer persegi.

Dari luas tersebut, Kota Banda Aceh terbagi menjadi 9 kecamatan, 17 kemukiman, dan 90 gampong (desa).

Letak Kota Banda Aceh

Berdasarkan letak astronomisnya, Kota Banda Aceh berada di antara 5°16’15’’– 05°36’16” Lintang Utara dan 95°16’15”– 95°22’35” Bujur Timur.

Hal ini membuat letak Kota Banda Aceh berada di atas atau utara dari garis Khatulistiwa.

Sementara menurut letak geografisnya, batas-batas Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut:

  • Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka.
  • Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
  • Sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar.

Demografi Kota Banda Aceh

Jumlah penduduk Kota Banda Aceh pada tahun 2021 yang mencapai sekitar 255.029 jiwa.

Kepadatan penduduk Kota Banda Aceh pada tahun 2021 adalah sekitar 4.156 jiwa per kilometer persegi.

Sementara laju pertumbuhan penduduk Kota Banda Aceh pada tahun 2010-2020 adalah 0,84 persen.

Kenampakan Alam Kota Banda Aceh

Dilansir dari laman perkotaan.bpiw.pu.go.id, topografi Kota Banda Aceh berupa dataran rawan banjir dari luapan Sungai Krueng Aceh.

Sebagian besar, atau sekitar 70% wilayah Kota Banda Aceh berada pada ketinggian kurang dari 10 meter dari permukaan laut.

Dari Kota Banda Aceh ke arah hulu dataran ini menyempit dan bergelombang dengan ketinggian hingga 50 m di atas permukaan laut.

Dataran ini diapit oleh perbukitan terjal di sebelah barat dan timur dengan ketinggian lebih dari 500 m, sehingga mirip kerucut dengan mulut menghadap ke laut.

Sementara di bagian pesisir Kota Banda Aceh secara garis besar dibagi menjadi kenampakan dataran yang terdapat di pesisir pantai utara dari Kecamatan Kuta Alam hingga sebagian Kecamatan Kuta Raja, serta pesisir pantai di wilayah barat di sebagian Kecamatan Meuraxa.

Fasilitas Transportasi di Kota Banda Aceh

Dalam hal transportasi, Kota Banda Aceh memiliki fasilitas seperti bandara, pelabuhan, dan terminal bus.

Bandara yang melayani Kota Banda Aceh adalah Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Kabupaten Aceh Besar.

Pelabuhan yang ada di Kota Banda Aceh adalah Pelabuhan Ulee Lheue dan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo.

Terminal bus yang ada di Kota Banda Aceh adalah Terminal Bus Tipe A Kota Banda Aceh atau dikenal dengan Terminal Batoh.

Sejarah Singkat Kota Banda Aceh

Sejarah Kota Banda Aceh tak lepas dari sejarah berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam, atau Kesultanan Aceh.

Dilansir dari laman bandaacehkota.go.id, dulu Banda Aceh dikenal sebagai Bandar Aceh Darussalam yang dibangun oleh Sultan Johan Syah pada hari Jumat, tanggal 1 Ramadhan 601 H (22 April 1205 M).

Dari catatan sejarah inilah berdasarkan Perda Aceh No.5/1988, maka tanggal 22 April 1205 ditetapkan sebagai hari jadi Kota Banda Aceh

Di masa jayanya, Bandar Aceh Darussalam dikenal sebagai kota regional utama yang juga dikenal sebagai pusat pendidikan islam yang dikunjungi oleh banyak pelajar dari Timur Tengah, India dan negara lainnya.

Bandar Aceh Darussalam juga merupakan pusat perdagangan yang dikunjungi oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk dari Arab, Turki, China, Eropa, dan India.

Sementara dilansir dari laman aceh.bpk.go.id, Kota Banda Aceh dahulu bernama Kutaraja, yang kemudian sejak 28 Desember 1962 namanya diganti menjadi Banda Aceh.

Sejarah juga mencatat bahwa pada tanggal 26 Desember 2004, Kota Banda Aceh dilanda bencana tsunami yang menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60 persen bangunan di penjuru kota.

Sumber:
bandaacehkota.go.id
aceh.bpk.go.id 
perkotaan.bpiw.pu.go.id 
bandaacehkota.bps.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/08/09/202949678/profil-kota-banda-aceh-ibu-kota-provinsi-aceh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke