Viral, Perkelahian Antarpelajar SMK di Touna, Polisi Sayangkan Siswa Lain Cuma Menonton

TOUNA KOMPAS.com - Aksi kekerasan antar sesama pelajar terjadi di Kota Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah.

Aksi perkelahian yang melibatkan dua siswa dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 25 Juli 2022 lalu itu kini viral di media sosial.

Kasus itu sempat ditangani pihak kepolisian dan berakhir damai dengan melibatkan pihak sekolah dan orangtua.

Kapolres Tojo Una-una AKBP Risky Farah Shandy mengatakan, video perkelahian antara dua siswa yang viral di medsos merupakan siswa dari SMK Negeri 1 Ampana Kota yang sengaja direkam oleh salah seorang siswa yang ikut menyaksikan perkelahian tersebut.

Perkelahian itu melibatkan pelajar berinisial KA dan AM di Taman Urban Kota Ampana.

"Memang betul perkelahian antar pelajar tersebut terjadi di wilayah hukum Touna. Sudah kami tangani dan telah berakhir damai melibatkan pihak sekolah dan orangtua," ungkap Risky, yang dikonfirmasi via telepon, pada Jumat (5/8/2022).

Risky menyayangkan perkelahian sesama pelajar tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya melerai dari puluhan siswa yang ikut menyaksikan.

Salah seorang siswa yang terlibat perkelahian jatuh pingsan.

"Jadi, karena ada kesepakatan dari kedua belah pihak, apalagi masih di bawah umur, kasusnya kami hentikan, ditandai dengan adanya surat pernyataan dari kedua belah pihak," ujar dia.

Kapolres menambahkan, selain perkelahian antarpelajar SMK, pada Kamis (4/8/2022) kemarin juga terjadi perkelahian antar sesama pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga sempat viral di medsos.

Perkelahian tersebut dipicu hanya karena rebutan bola kaki, hingga saling ejek dan anehnya lagi-lagi kejadian tersebut hanya menjadi tontonan sesama pelajar dan tidak ada yang melerai.

Kejadian itu akhirnya dilerai oleh pihak guru yang datang ke lokasi.

"Perkelahian antara sesama pelajar SMK, serta pelajar SMP di Ampana beberapa hari ini viral di medsos, semuanya sudah ditangani dan diselesaikan secara damai," ujar dia.

Pihak Kepolisian setempat berharap agar kasus serupa tidak terulang kembali dan mengimbau kepada pihak sekolah untuk terus mengawasi siswanya terutama pada jam istirahat dan jam pulang sekolah.