Mereka menuntut kepolisian segera menangkap para pelaku pemerkosaan.
Sebab setelah kasus itu dilaporkan pada Selasa (2/8/2022), penyidik Satreskrim Polres Bima belum menangkap sembilan terduga pelaku.
Aksi blokade jalan
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Bima Iptu Adib Widayaka membenarkan, aksi tersebut berkaitan dengan kasus pemerkosaan.
"Aksi blokir jalan itu terkait kasus pemerkosaan terhadap JK," ungkap Adib, Kamis (4/8/2022).
Menurutnya aksi blokade jalan tersebut berlangsung hingga pukul 16.00 Wita.
Warga baru bersedia membuka blokade jalan usai polisi berjanji mengusut perkara tersebut.
"Jalan sudah dibuka total dan arus lalin lancar. Situasi sampai saat ini masih terpantau aman dan terkendali," kata dia.
Diduga diperkosa 9 orang
Adib menjelaskan, dugaan pemerkosaan itu terjadi saat korban, JL (15) yang berstatus pelajar menonton kegiatan MTQ di Kecamatan Monta.
Lalu pelaku berinisial AL mengajak JL berjalan-jalan. Ternyata korban dibawa ke sebuah rumah kosong.
Di sana, korban mendapati delapan pemuda sedang nongkrong bersama empat perempuan.
Tiba-tiba, para pelaku menarik korban ke dalam kamar di rumah kosong tersebut dan memerkosa korban secara bergiliran.
"Dari sembilan pelaku itu korban hanya mengenal AL, DY dan YN. Sementara enam orang lainnya tidak dikenali," jelasnya.
Korban kemudian pulang dan mengadu pada orangtuanya.
Ibu korban yang tak terima selanjutnya melaporkan kejadian ini ke Mapolres Bima.
JL pun telah menjalani visum di RS Sondosia. Sementara para pelaku masih diburu.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bima, Junaidin | Editor : Dheri Agriesta)
https://regional.kompas.com/read/2022/08/04/104243278/pelajar-diduga-diperkosa-9-orang-di-rumah-kosong-keluarga-blokade-jalan