Salin Artikel

Tumpahan Gula Berujung Maut Seorang Balita

Pembunuhan itu dilakukan hanya gara-gara balita berinisial MYN alias Mikel tersebut menumpahkan gula.

"Pelaku ini kesal karena korban menumpahkan gula saat membuat teh," ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo, Jumat (22/7/2022).

Sebelum membunuh putranya yang masih balita, Rince sempat mabuk minuman keras bersama teman-temannya, Jumat (15/7/2022).

Sedangkan suami Rince diketahui sudah meninggal sejak tahun 2019.

Kapolres Rote Ndao AKBP I Nyoman Putra Sandita menjelaskan, mereka meminum satu botol miras di dalam rumah Rince.

"Pelaku ini minum miras jenis sopi bersama dua orang warga berinisial EP dan RB," kata Nyoman, Jumat.

Dalam kondisi mabuk miras, Rince membujuk anaknya bernama Mikel yang masih berusia dua tahun untuk tidur siang.

Namun, Mikel saat itu menumpahkan gula.

Pelaku yang emosi kemudian membekap mulut dan mencekik leher Mikel hingga tewas.

Jarak hutan dan rumahnya sekitar satu kilometer. Di sana, Rince membuang jasad Mikel.

Setelah itu Rince berpura-pura membuat laporan ke Polsek Rote Barat soal anaknya yang hilang.

Rince mengaku kehilangan Mikel sesaat setelah tidur siang bersama sang anak.

Mayat balita Mikel ditemukan oleh petugas pada 18 Juli 2022 sekitar pukul 14.30 Wita di dalam hutan.

Akui perbuatan

Polisi menemukan fakta berbeda. Berdasarkan penyelidikan, balita Mikel dibunuh. Hal itu diketahui dari luka yang terdapat pada tubuh Mikel.

Pelaku mengarah pada Rince yang merupakan ibu kandungnya sendiri.

"Pelaku ini membunuh anaknya Mikel dengan cara membekap mulut korban sehingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia," ungkap Nyoman.

Saat diperiksa oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Rote Ndao, Rince akhirnya mengakui perbuatannya.

Tersangka Rince, kata dia, dijerat Pasal 80 Ayat 3 dan Ayat 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun," kata Nyoman.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Priska Sari Pratiwi, Andi Hartik, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2022/07/23/050000278/tumpahan-gula-berujung-maut-seorang-balita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke