Salin Artikel

Fenomena Tanah Bergerak Rusak 30 Rumah Warga dan Fasum di Majene

MAJENE, KOMPAS.com – Puluhan rumah dan fasilitas umum di Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, rusak akibat fenomena tanah bergerak, Rabu (20/7/2022).

Meski pergerakan tanah diketahui sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir, namun yang terparah baru dirasakan warga dalam sepekan terakhir.

Sejumlah warga khawatir rumahnya ambruk lantaran struktur bangunan rumah mereka kini retak dan mengalami patahan.

Kerusakan terparah puluhan rumah dan fasilitas umum akibat pergerakan struktur tanah ini terjadi di lingkungan Limboro Barat, Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur.

Lahan dan jalan-jalan vital di lokasi terlihat mengalami retak panjang bahkan terbelah hingga kedalaman beberapa meter.

Kondisi yang sama juga terjadi di tengah lingkungan pemukiman warga.

Dinawati warga Kelurahan Tande mengatakan, peristiwa tanah bergerak sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.

Namun, baru seminggu terakhir dirasakan paling parah dan pergerakannya cepat.

Rumah Dinawati mengalami retakan bahkan patah di sejumlah tempat karena tanah di dasar rumahnya amblas atau terbelah.

"Sudah lama ini tanah bergerak tapi baru dua minggu skalanya besar dan menimbulkan kerusakan berupa keretakan di beberapa sisi rumahnya," kata Dinawati, Kamis (21/7/2022).

Kerusakan terparah terjadi di bagian dapur di bagian lantai.

Seperti warga lainnya, Dinawati yang khawatir dengan kejadian ini berharap pemerintah segera hadir dan memberikan solusi kepada masyarakat.


Terutama yang rumahnya saat ini terdampak parah akibat fenomena alam tersebut.

Sekertaris Lurah Tande, Awaluddin mengatakan, saat ini tercatat sekitar 30 rumah warga mengalami kerusakan akibat fenomena tanah bergerak.

Umumnya banguan rumah mereka terbelah dari dasar lantai hingga rangka atap dan plafon.

"Untuk rumah rusak ada sekitar 30 unit, tapi ini belum data valid karena masih terus dilakukan pendataan," ujar dia.

Awaluddin mengatakan, fenomena tanah bergerak tak hanya merusak rumah warga, tetapi juga merusak fasilitas umum seperti Kantor Kelurahan Tande, sekolah dan masjid.

Kantor Kelurahan Tande mengalami patahan di sejumlah sudut hingga dinding.

Pemerintah setempat belum memberikan solusi bagaimana menghadapi fenomena alam berupa tanah bergerak tersebut.

Namun, pemerintah saat ini telah berupaya mengambil atau melakukan berbagai upaya dalam menghadapi fenomena alam tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/21/114020978/fenomena-tanah-bergerak-rusak-30-rumah-warga-dan-fasum-di-majene

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke