Salin Artikel

Pemkab Semarang Anggarkan Rp 1,6 Miliar untuk 661 Bayi yang Alami Gizi Buruk

UNGARAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang menganggarkan Rp 1,6 miliar untuk memberikan tambahan makanan kepada 661 balita yang mengalami gizi buruk.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kabupaten Semarang Bambang Pujiyarto mengatakan selain itu juga dikerahkan kader kesehatan untuk melakukan pemantauan perkembangan fisik balita dan pendampingan gizinya.

“Hasilnya akan menjadi dasar apakah diperlukan intervensi untuk mencegah terjadinya stunting,” katanya.

Sementara Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Suwarno menilai kondisi stunting atau gagal tumbuh pada anak usia bawah tiga tahun di Kabupaten Semarang lebih baik dibanding daerah lain di Jawa Tengah.

Dia menyebutkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Semarang tercatat 16,4 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. “Angka itu lebih baik dibandingkan kondisi di tingkat Jawa Tengah yang mencapai 20,9 persen,” katanya saat acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Kabupaten Semarang di Alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Rabu (6/7/2022) dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut, BKKBN menjadi lembaga yang ditunjuk sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting berdasarkan Peraturan Presiden RI nomor 72 Tahun 2021.

"Karenanya terus dilakukan berbagai upaya koordinasi lintas sektoral guna mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 mendatang. Kita optimistis angka itu dapat dicapai pada tahun 2023," ungkapnya.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyatakan semua pemangku kepentingan harus terlibat mencegah stunting termasuk pengusaha.

“Ada banyak karyawan swasta yang perlu dijaga kesehatannya saat hamil. Penanganan stunting akan melibatkan para pengusaha,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/07/142018778/pemkab-semarang-anggarkan-rp-16-miliar-untuk-661-bayi-yang-alami-gizi-buruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke