Salin Artikel

Mariana Menangis Saksikan Reka Ulang Pembunuhan Suaminya, Pelaku Sering Makan Gratis di Warungnya

Mariana berulang kali menangis saat menyaksikan lima dari delapan tersangka melakukan reka ulang seluruh aksi mereka menganiaya suaminya, Buche Timo, hingga tewas.

"Saat kejadian saya sudah tidur karena sudah larut malam. Saya baru dikabari pada pukul 03.00 Wita. Saat saya datang suami saya sudah dimuat (dievakuasi) dengan mobil pikap," ujar Mariana Ludji, kepada sejumlah wartawan, Jumat (17/6/2022).

Mariana mengaku sangat terpukul ketika datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik Kota Kupang dan mendapati sang suami sudah terbujur kaku.

"Hati saya hancur karena Buche meninggalkan saya dan satu orang anaknya," kata Mariana lirih.

Wanita asal Kabupaten Sabu Raijua itu mengaku tidak dendam dengan para pelaku. Namun, ia masih sakit hati dan belum bisa menerima kenyataan.

Ia makin terpukul saat mengetahui salah satu pelaku adalah orang yang sering bertandang ke rumahnya.

"(Tersangka BA) Tian saya kenal karena sering datang ke rumah," ungkapnya.

Ia makin sakit hati karena selama ini BA sering makan gratis di warung mereka.

"Kebetulan suami saya jualan makanan dan Tian sering ambil makanan tanpa membayar," ujar Mariana.

"Suami saya salah apa sehingga mereka tega aniaya dan bunuh suami saya," kata Mariana lagi.

Ia juga sedih karena anak tunggalnya kehilangan sosok sang ayah.

"Air mata ini belum kering. Ada tersangka yang sering merasakan kebaikan suami saya tapi justru mereka tega membunuh dia," imbuhnya.


Mariana sempat emosi saat salah satu tersangka RL menatapnya dengan tatapan marah.

"Dia (RL) sudah salah tapi masih menantang saya, dasar manusia biadab," teriak Mariana sambil menangis.

Ia mengaku tidak mengenal tersangka yang lain, tetapi ia menyesali dan prihatin dengan perilaku para pelaku.

Sejumlah anggota polsek Kelapa Lima seperti Aipda Mick Terru dan seorang polwan berusaha menenangkan Mariana dan memintanya untuk bersabar dan memaafkan perbuatan para pelaku.

"Sebagai orang beriman saya memaafkan tetapi saya minta mereka dihukum berat setimpal dengan perbuatan mereka," ujarnya.

Penyidik Polsek Kelapa Lima menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sesuai laporan polisi nomor LP/B/92/IV/2022/ Sektor Kelapa Lima, dengan korban Buche Timo.

Demi alasan keamanan, rekonstruksi digelar di Polsek Kelapa Lima, Jumat (17/6/2022).

Sebanyak lima tersangka dihadirkan dalam rekonstruksi ini yakni BA alias Tian, RL alias To'o Ron, NPK alias Nensa, AB alias Yanto, dan YM alias Yulens.

Ada pula empat saksi yang ikut serta mengikuti reka ulang kasus ini.

Ketiga tersangka masih status daftar pencarian orang, masing-masing IB, AU, dan SA. Reka ulang dipimpin Kapolsek Kelapa Lima, AKP Aulia Robby Putra.

Dalam reka ulang ini terungkap kalau korban tewas akibat dikeroyok dan dianiaya menggunakan tangan dan batu oleh sejumlah tersangka.

Kapolsek Kelapa Lima AKP Aulia Robby Putra, mengatakan, para tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP Junto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP Subsider Pasal 170 Ayat (2) ke-3e KUHP dan Pasal 170 (2) ke-1 KUHP.

"Ancaman hukumannya di atas lima tahun, sehingga para pelaku kita tahan," kata Aulia.


Pascarekontruksi kasus pembunuhan ini, kata dia, berkas perkara sementara dalam proses penyidikan oleh penyidik Bripka Ongki Lalan.

Sebelumnya diberitakan, Buce Timo (43), warga RT 05/RW 03, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas dianiaya sekelompok pemuda tak dikenal.

Aksi pengeroyokan dan penganiayaan dilakukan sekelompok pemuda yang diduga mabuk minuman keras.

"Kejadiannya tadi subuh di depan kios milik korban," ungkap Kapolsek Kelapa Lima AKP Aulia Robby, kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/4/2022).

Selain menganiaya korban, lanjut Aulia, para pelaku juga mengeroyok Yefri Mbuik (35) yang sedang duduk bersama korban.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/18/085859378/mariana-menangis-saksikan-reka-ulang-pembunuhan-suaminya-pelaku-sering

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke