Salin Artikel

Berniat Bisnis Minyak Goreng, IRT di Kabupaten Semarang Malah Jadi Korban Penipuan

Ditemui Jumat (17/6/2022) di rumahnya, Asih menceritakan penipuan yang dialaminya. Hal ini berawal sekitar dua minggu lalu, dia mendapat pesan WA dari seorang yang mengaku bernama Suparti.

Dalam percakapan tersebut, Suparti menyampaikan asal Tegalrejo, Kota Salatiga tapi saat ini tinggal di Ungaran, Kabupaten Semarang. Suparti awalnya menanyakan tentang bisnis roti yang dijalankan Asih.

"Dia tanya-tanya soal roti, termasuk tahu kalau roti buatan saya titip jual di beberapa lapak dan pabrik di Salatiga," ujarnya.

Kemudian percakapan melebar hingga ke peluang bisnis jual beli minyak goreng dan barang kebutuhan lain.

"Suparti mengatakan dia adalah 'orang dalam' di PT. Indomarco Retail Semarang, sehingga bisa mendapatkan harga lebih murah dari pasaran," jelas Asih.

Selisih harga yang disampaikan berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per krat minyak goreng.

"Saya kemudian transfer ke rekening Suparti beberapa kali. Pertama uang muka Rp 700.000. Kemudian Rp 3 juta, Rp 10 juta, dan Rp 1,5 juta. Total yang sudah ditransfer Rp 23,2 juta," kata Asih.

Setelah melakukan transfer, ternyata barang yang dipesan tidak kunjung datang.

"Alasan Suparti ada saja. Bahkan saya akhirnya diblok. Dia mengatakan barang sudah mau dikirim, tapi dari jam 10.00 hingga 16.00 WIB tidak ada kejelasan. Saat saya datang ke tempat yang sesuai share loc dia, juga tidak ada," paparnya.

Kemudian esok harinya, ada seseorang bernama Alfi yang menghubungi Asih. Orang tersebut mengaku sebagai atasan Suparti.

"Dia menyampaikan Suparti sedang sakit, dan belum bisa kirim barang. Lalu saya diminta transfer lagi agar barang keluar dari gudang. Dia juga menyatakan kalau tidak jadi pesan, uang dikembalikan," ungkap Asih.

Namun Asih tidak menuruti permintaan tersebut karena tidak ada kepastian hingga akhirnya komunikasi terputus dan dia diblok.

"Memang dari gayanya sangat menyakinkan hingga saya percaya. Semoga tidak ada korban lain dengan penipuan seperti ini," jelasnya.

Asih mengaku tidak melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

"Memang ada teman-teman yang pesan barang tersebut kepada saya, tapi saya ganti agar tidak ada komplain," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/17/190904378/berniat-bisnis-minyak-goreng-irt-di-kabupaten-semarang-malah-jadi-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke