Salin Artikel

Polisi di Blora Dirikan Sekolah Mengaji, Menjadi Guru hingga Punya 90 Santri

BLORA, KOMPAS.com - Seorang anggota kepolisian resort (Polres) Blora, Jawa Tengah, Adi Tri Sukmoro bisa dibilang sebagai sosok inspiratif.

Pria berangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Jaga pada Satuan Samapta Bhayangkara (Sat Sabhara) tersebut mampu mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat sekitar.

Ia merupakan pendiri sekaligus ketua sekolah mengaji Taman Pendidikan Quran (TPQ) Nurul Quran di Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

Tak hanya mendirikan sekolah mengaji, Adi juga menjadi seorang guru bagi para santrinya.

Bahkan bersama dengan istri dan tujuh kawannya, mereka kemudian mendakwahkan Islam dengan padepokan yang dinamakan Padepokan Alab Alab Sabrang Lor.

Kegiatan mengaji di padepokan tersebut dilakukan setiap hari. Adapun kegiatannya dimulai dengan ibadah shalat Ashar berjamaah yang digelar di mushala dekat rumahnya.

Kemudian setelah shalat dilanjutkan dengan sekolah mengaji yang dilaksanakan di mushala dan di rumahnya.

Adi menerangkan awal mula mendirikan sekolah mengaji karena melihat lingkungan di sekitar rumah lokasinya jauh dari sekolah mengaji atau madrasah.

Kemudian dari situlah sedikit demi sedikit ia mulai mengajari mengaji anak-anak dan remaja warga sekitar.

"Berawal dari itulah saya ingin mengamalkan ilmu yang saya dapatkan. Dulu hanya mengajari mengaji sedikit anak-anak. Dan alhamdulilah masyarakat sekitar sini mendukung. Akhirnya kita buka sekolah mengaji di sini," kata dia berdasarkan keterangan tertulisnya, Kamis (9/6/2022).

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan sulitnya perjuangan mendirikan sekolah mengaji yang ternyata tidak mudah.

Selain keterbatasan anggaran, yang menjadi masalah berikutnya adalah keterbatasan tempat dan sarana.

"Pada awal-awal ingin mendapat murid yang banyak, namun setelah banyak anak-anak yang ikut mengaji, malah bingung. Tempatnya enggak ada sarana juga kurang," ujar dia.

"Tapi alhamdulilah istri saya mendukung dan ada beberapa teman yang ikut menjadi guru mengaji di sini," tambah Adi.

Setelah berjuang cukup lama, Adi kemudian mendapatkan bantuan sarana dan prasarana dari rekan-rekan seprofesi serta bantuan dari warga masyarakat dan para dermawan lainnya.

"Dengan doa dan perjuangan serta dukungan dari keluarga dan teman-teman, akhirnya padepokan ini bisa berkembang. Dan saat ini sudah mempunyai 90 santri," jelas dia.

Sampai saat ini, Padepokan Alab Alab Sabrang Lor telah memiliki 4 kelas mengaji. Mulai dari kelompok santri usia PAUD, TK, SD hingga SMP. Bahkan, tiap Jumat ada kelas khusus ibu-ibu mengaji.

Dalam kegiatan tersebut, dirinya mempersilakan para santrinya untuk membayar infak sebesar Rp 10.000 tiap bulan, dan itupun sifatnya tidak wajib.

"Lillahi taala. Alhamdulilah atas izin Allah kegiatan mengaji di sini bisa berjalan lancar. Namun demikian tentunya kami tidak akan menolak jika ada dermawan yang ikut berdonasi untuk keperluan kegiatan mengaji di sini," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/09/103850078/polisi-di-blora-dirikan-sekolah-mengaji-menjadi-guru-hingga-punya-90-santri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke