Salin Artikel

Legenda Danau Kelimutu, Cerita Adanya Tiga Warna Air Danau

KOMPAS.com - Danau Kelimutu atau Danau Tiga Warna terletak di Gunung Kelimutu.

Lokasi danau tepatnya berada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Dinamakan Danau Tiga Warna, karena Gunung Kelimutu memiliki tiga kawah dengan warna air yang berbeda-beda.

Danau Kelimutu merupakan obyek wisata unggulan di Pulau Flores.

Selain keindahan alamnya, Danau Kelimutu menyimpan legenda danau tiga warna yang merupakan cerita rakyat Nusa Tenggara Timur.

Danau Kelimutu

Legenda Danau Kelimutu

Dinamakan Danau Tiga Warna, karena Gunung Kelimutu memiliki tiga kawah dengan warna air yang berbeda-beda, yaitu merah, biru, dan hijau.

Danau yang berwarna biru bernama Tiwu Ata Bupu yang artinya danau orang tua.

Danau yang berwarna merah bernama Tiwu Ata Polo yang artinya danau sihir.

Danau yang berwarna hijau bernama Tiwu Nuwa Muri Kou Fai yang artinya danau muda-mudi.

Dikutip dari bobo.grid.id, nama-nama tersebut terkait dengan cerita legenda dibalik keindahan danau.

Konon pada zaman dulu, Konde Ratu dan rakyatnya hidup di puncak Gunung Kelimutu.

Diantara rakyatnya, ada dua orang yang bisa menggunakan sihir, yaitu Ata Bupu dan Ata Polo. Keduanya bersahabat dan tunduk pada Konde Ratu.

Namun, keduanya memiliki kebiasaan yang berbeda.

Ata Bupu adalah orang yang baik dan senang melindungi orang lain. Sedangkan, Ata Polo dianggap sebagai penyihir jahat karena suka memakan manusia.

Suatu ketika, sepasang Ata Kalo (anak yatim piatu) datang kepada Ata Bupu.

Mereka berdua meminta perlindungan kepada Ata Bupu karena kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Ata Bupu menyetujui untuk melindungi keduanya, namun dengan syarat keduanya tidak boleh meninggalkan ladang milik Ata Bupu agar tidak menjadi mangsa Ata Polo. Keduanya menyepakati.

Suatu hari Ata Polo datang ke rumah Ata Bupu. Ia mengetahui keberadaan kedua anak yatim itu.

Ata Polo sudah akan memangsa kedua anak yatim itu, namun Ata Bupu berhasil mencegahnya.

Ata Bupu meminta Ata Polo untuk menunggu sampai kedua anak yatim itu tumbuh dewasa.

Setelah dewasa, kedua anak yatim itu mengubah nama masing-masing menjadi Koo Fai dan Nuwa Muri.

Ata Polo datang menagih janji untuk memangsa kedua anak yatim tersebut.

Ata Bupu tidak menginginkan kedua anak itu menjadi mangsa temannya. Ia pun mencegah serangan Ata Polo.

Kemudian, Ata Bupu pergi ke perut bumi dengan kedua anak yatim itu untuk menghindar.

Sementara, Ata Polo terus mengejar mereka, sampai akhirnya kedua penyihir itu bersama kedua anak yatim terkubur hidup-hidup tertelan bumi.

Tak lama usai kejadian itu, muncul air berwarna biru dari tempat terkuburnya Ata Bupu. Sedangkan dari tempat Ata Polo, muncul air berwarna merah.

Hal yang sama terjadi pada tempat terkuburnya kedua anak yatim, yaitu muncul air warna hijau.

Hingga akhirnya, lokasi tersebut disebut danau tiga warna.

Sumber:

bobo.grid.id

https://regional.kompas.com/read/2022/06/02/223041878/legenda-danau-kelimutu-cerita-adanya-tiga-warna-air-danau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke