Salin Artikel

Suhu Panas Ekstrem di Palembang Tembus 35 Derajat Celcius, Ini Penjelasan BMKG

PALEMBANG, KOMPAS.com- Stasiun Klimatologi Palembang mencatat, terjadi suhu ekstrem di Palembang selama 9 sampai 10 Mei 2022. Di mana, suhu panas mencapai 34,7 derajat Celcius hingga 35,1 derajat Celcius.

Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan Wandayantolis mengatakan, siklus suhu udara di Palembang mengalami puncak maksimum dua kali dalam setahun antara pada Mei dan November. Hal ini berkaitan dengan gerak semu tahunan matahari serta kesetimbangan panas darat dan laut bahkan faktor iklim lainnya.

Namun, dari hasil pengukuran suhu yang dilakukan, nilai itu telah berada di atas persentil 95 persen batas ekstrem yaitu 34,01 derajat Celcius.

“Artinya, suhu maksimum yang terjadi pada tanggal 9 dan 10 Mei 2022 tersebut merupakan salah satu catatan suhu ekstrem dalam 30 tahun terakhir. Suhu 35,1 derajat berada pada rangking 11 suhu terpanas untuk setiap bulan Mei. Adapun 34,6  derajat berada pada urutan ke-30. Suhu terpanas yang pernah tercatat untuk bulan Mei adalah sebesar 35,7 derajat Celcius,”kata Wandayantolis dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).

Wandyantolis menarangkan, suhu panas yang terjadi berkaitan dengan tingkat perawanan yang rendah pada siang hari sehingga pemanasan oleh sinar matahari yang sampai permukaan bumi cukup intensif.

Pada saat ini wilayah Sumatera Selatan juga sedang dalam peralihan musim hujan ke musim kemarau dengan tren penurunan curah hujan.

Penurunan curah hujan akan diikuti oleh penurunan tingkat kelembapan udara, yang artinya jumlah uap air di atmosfer yang biasanya dapat menyerap ataupun memantulkan panas matahari menjadi berkurang. 

“Dampak yang dirasakan langsung adalah udara yang terasa lebih menyengat,”ujarnya.

Terjadinya peningkatan suhu panas juga berkaitan dengan anomali suhu muka laut yang berkisar +0,5 - 1  derajat Celcius dari biasanya, yang akan turut memanaskan suhu udara di daratan.

Dijelaskannya, suhu udara panas di Palembang  masih akan terasa hingga akhir Mei. Memasuki Juni, suhu panas di Palembang pun diperkirakan mulai menurun.

Dengan peningkatan suhu panas ini, berpotensi terjadinya kebakaran baik pada pemukiman juga pada lahan pertanian dan hutan.

“Suhu panas pada siang hari dapat memicu dehidrasi dan juga gangguan pada kulit. Untuk itu masyarakat dapat memerhatikan tingkat konsumsi air minum guna mencegah terjadinya dehidrasi. Baiknya menggunakan pakaian atau semacamnya yang dapat mencegah sengatan matahari langsung ke kulit,”tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/12/151005978/suhu-panas-ekstrem-di-palembang-tembus-35-derajat-celcius-ini-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke