Salin Artikel

Pengunjung Candi Muaro Jambi Bak "Cendol", Wisatawan Sulit Cari Tempat Sampah

JAMBI, KOMPAS.com - Candi Muaro Jambi menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Jambi setiap lebaran.

Buktinya, selama libur Lebaran, kawasan candi dipenuhi pengunjung dari berbagai daerah. 

Seperti Dayat. Dosen dari Sumatera Barat ini sengaja bermain ke Candi Muaro Jambi bersama keluarga untuk menghabiskan hari libur. Kebetulan orangtua dan beberapa saudaranya ada di Jambi.

Dia bersepeda ria bersama keluarga, berfoto, berpiknik di bawah pohon sambil menikmati pemandangan candi, hingga menikmati hiburan musik. Selain itu, tentu saja ia dan keluarganya mendapatkan pengetahuan terkait candi. 

Dayat mengaku beruntung datang lebih pagi. Sebab saat dia pulang siang hari, kunjungan mulai ramai.

“Pas pulang tadi banyak mobil disuruh antre untuk masuk ke parkiran candi,” ujar Dayat di Jambi, Kamis (5/5/2022).

Hal serupa disampaikan pengunjung lainnya, Bagus. Warga Kota Jambi ini bersama keluarga biasanya berkunjung ke candi dan minum kopi di Pojok Kopi Dusun, salah satu tempat bersantai milik warga yang letaknya tak jauh dari kompleks candi.

Namun dia mengakui saat lebaran begini kompleks candi betul-betul ramai. “Kayak cendol,” katanya.

Tri, pengunjung lainnya menyarankan, pengelola candi sebaiknya menambah kapasitas parkir.

Sebab untuk masuk ke kawasan parkir candi, ia harus antre dan membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Tetapi ia mengaku tidak masalah dengan antrean tersebut. 

Pengunjung lain bernama Sari mengeluhkan banyak sampah berserakan.

“Tempat sampahnya juga tidak ada, mau buang kemana?” katanya.

“Harusnya ada disediakan tempat sampah banyak biar lebih rapi,” kata Nurbaiti, pengunjung lainnya yang mengaku sudah lama ingin berkunjung ke Candi Muaro Jambi.

6000-an Pengunjung

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Muaro, Jambi, Robi Irwandi mengatakan, kunjungan wisatawan ke candi tersebut melonjak di hari kedua lebaran mencapai 6.000 pengunjung.

Pada hari sebelumnya (3 Mei 2022), jumlah kunjungan sebanyak 2.579 orang atau naik lebih dari 2.500 pengunjung.

"Tanggal 4 Mei meningkat jadi 6.050 orang,” kata Robi saat dihubungi via WhatsApp, pada Kamis (5/5/2022) pagi.

Dia mengatakan, pada hari lebaran pertama, candi tutup.

“Kita memberikan kesempatan pada hari pertama lebaran untuk libur, berkumpul bersama keluarga terlebih dahulu,” katanya.

Pada hari lebaran pertama, kelompok pemuda setempat mengadakan pawai topeng labu yang rutin diadakan setiap hari pertama lebaran. Acara digelar di luar kawasan candi.

Terkait kebersihan di candi, Robi mengaku berterima kasih atas masukan dari pengunjung dan akan memperbaiki layanan pemerintah ke depan.

Dia menjelaskan, hasil rapat koordinasi sebelum lebaran pihaknya sudah membagi tugas terkait petugas kebersihan.

“Baik dinas pariwisata, BPCB (Balai Pelestari Cagar Budaya), pihak desa dan dari dinas Perumahandan Pemukiman (perkim). Mungkin karena pengunjung yang luar biasa ramai, jadi petugas kami sedikit alami kesulitan,” ucap dia.

“Tentunya ini jadi catatan dan koreksi kita untuk petugas kebersihan lebih sigap dan tanggap lagi,” beber dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/05/162628178/pengunjung-candi-muaro-jambi-bak-cendol-wisatawan-sulit-cari-tempat-sampah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke