Salin Artikel

Kisah Raditya Alvaro, Eks Bintang Sepak Bola Padang yang Diamputasi Kakinya

PADANG, KOMPAS.com - Raditya Alvaro (17), sempat bersinar di pentas sepakbola Sumatera Barat. Dia adalah mantan bintang sepakbola Persatuan Sepakbola Padang (PSP) yang memperkuat tim U-13 di Piala Soeratin dan Piala Menpora.

Namun, karir Radit harus berhenti lebih awal karena dia menderita osteosarcoma atau kanker tulang yang membuat kaki kanannya harus diamputasi pada Mei 2021.

Tidak ada jalan lain selain amputasi kaki. Sebab jika tidak, penyakitnya bisa semakin parah.

"Waktu itu, saya hanya bisa pasrah. Penyakit sudah menjalar dan kaki harus diamputasi," kata Radit kepada Kompas.com, Sabtu (30/4/2022).

Saat dijumpai di rumahnya, Radit sedang kedatangan tamu dari Partai Gerindra Sumbar yang memberikan bantuan kaki palsu.

Radit yang memakai kaos hitam dan celana pendek merah itu terlihat tersenyum karena kedatangan tamu yang membawa kaki palsu untuknya.

Bagi Radit, kaki palsu tersebut merupakan barang yang sangat didambakannya setelah kakinya diamputasi.

"Sudah lama saya berharap. Akhirnya ada dermawan yang datang membantu," kata Radit.

Kedatangan tamu dari Partai Gerindra Sumbar itu memang sangat spesial. Selain membawa kaki palsu yang sangat diidamkannya, mereka datang menjelang hari Lebaran dan ulang tahunnya pada 9 Mei nanti.

Tim Partai Gerindra yang terdiri dari Ketua DPC Padang, Verry Mulyadi bersama pengurus DPD Partai Gerindra Sumbar Zulkifli dan pengurus DPC Gerindra Padang, datang juga bersama Hayata Satri, seorang Ortotik Prostetik, atau pembuat alat tubuh palsu untuk pasien.

Verry bercerita dirinya sudah lama mengetahui Radit diamputasi.

Verry merupakan salah seorang tokoh olahraga Sumbar yang bergelut di bidang sepakbola.

"Setelah dapat informasi, saya lapor ke Pak Andre, Ketua DPD Gerindra Sumbar. Beliau terenyuh dan berniat membantu," kata Verry.

Kemudian, niat tersebut langsung dieksekusi dengan mendatangkan seorang Ortotik Prostetik.

Hayata Satri yang membuat kaki palsu menyebutkan, karena kaki yang diamputasi hampir mendekati paha kanan, memang dibutuhkan terapi agar bisa digerakkan.

Apalagi masih terlihat kaku dan membengkak. Dia akan memantau dan memberikan pendampingan sampai Raditya Alvaro bisa menggunakannya dengan baik.

“Ini berbeda dengan kaki palsu di bawah lutut yang bisa digunakan segera, meski harus belajar atau penyesuaian juga. Kami akan bantu memotivasi, agar paha Raditya bisa bergerak untuk mengendalikan kaki palsu ini. Insya Allah, dengan tekadnya yang kuat, kaki palsu ini bisa segera digunakan,” kata ahli kaki palsu lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Surakarta, Jawa Tengah ini.

Terima kasih dari orangtua

Amrizal, orangtua Radit, mengaku sangat gembira dengan bantuan yang diberikan Andre Rosiade.

Amrizal berharap, kaki palsu yang diberikan bisa membantu anaknya berjalan kembali.

“Terima kasih Pak Andre, Partai Gerindra yang telah membantu anak saya. Ini bukti beliau sangat dermawan dan memperhatikan orang-orang yang membutuhkan," kata Amrizal.

Andre Rosiade mengaku terharu dengan perjuangan Raditya Alvaro dalam menghadapi penyakitnya sehingga terenyuh untuk membantu.

Di usianya yang masih belasan, Radit terlihat tegar meski harus menjalani amputasi.

Andre pun tergerak membantu memberikan kaki palsu agar bisa kembali beraktivitas, sekolah dan berprestasi.

“Saat kami mendapatkan informasi ini, kami langsung meminta tim untuk menindaklanjutinya. Kebetulan, kami sudah beberapa kali membantu kaki palsu. Semoga kaki palsu ini bisa menjadi penyemangat Radit yang katanya masih ingin menjadi atlet,” kata anggota DPR RI asal Sumbar ini.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/04/114856178/kisah-raditya-alvaro-eks-bintang-sepak-bola-padang-yang-diamputasi-kakinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke