Uskup Ruteng Ucapkan Selamat Idul Fitri, Ini Isi Pesannya Kepada Umat Islam

RUTENG, KOMPAS.com - Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat menyampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah bagi umat Islam di Indonesia.

Melalui pesan elektronik yang diterima Kompas.com, Senin (2/5/2022), Mgr Siprianus menyampaikan beberapa harapan dalam momentum Lebaran tahun ini.

"Pertama, semoga Perayaan Idul Fitri tahun ini membawa inspirasi dan semangat baru bagi saudara Muslim dalam memperkuat kebangkitan bersama sebagai warga sebangsa dalam pemulihan total pascapandemi Covid-19," tulis Mgr Siprianus.

Kedua, perayaan Idul Fitri mestinya menjadi energi baru bagi penguatan semangat persaudaraan dan persahabatan lintas iman demi membangun kehidupan bersama.

Dengan begitu, kehidupan masyarakat Indonesia diharapkan lebih terbuka, adil dan pro terhadap kehidupan itu sendiri.

Ketiga, Mgr Siprianus juga berharap bulan suci Ramadhan yang berpuncak pada Idul Fitri mendorong umat Muslim, khususnya di Manggarai Raya, untuk terlibat aktif mengembangkan budaya dan moderasi agama bersama elemen lintas iman.

Terakhir, Mgr Siprianus menegaskan bahwa Gereja Keuskupan Ruteng senantiasa membuka tangan dan hati untuk saudara Muslim demi karya-karya cinta kasih dan kebaikan bagi kehidupan.

Tak hanya dari pemimpin umat Katolik di Ruteng, ucapan senada juga disampaikan dari umat Katolik di Manggarai.

Romo Edo Sateng dari Seminari Pius XII Kisol dalam laman media sosial Facebook mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri bagi umat Muslim yang sedang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin.

Ucapan itu disampaikan bersama siswa dari SMP dan SMA Seminari Pius XII Kisol, Kelurahan Tanah Rana, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.

Pantauan Kompas.com, di laman media sosial facebook, Senin, (2/5/2022), warga media sosial dari berbagai latar belakang agama membuat flyer untuk Hari Raya Idul Fitri dengan berbagai model.

Kerinduan umat untuk menyampaikan ucapan Hari Raya Idul Fitri terwujud tahun ini.

Sebab selama dua tahun umat beragama tidak merayakan secara tatap muka karena dampak pandemi Covid-19 secara global.