Salin Artikel

Curhat Pemudik di Pelabuhan Merak, Antre 10 Jam Belum Masuk Kapal

CILEGON, KOMPAS.com - Kendaraan pemudik terus memadati Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten sejak H-10 Lebaran.

Pantauan Kompas.com, kantong-kantong parkir di dermaga 2, 3, 4, 5, 7 dan 6 atau eksekutif masih dipenuhi kendaraan pemudik yang akan menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Bahkan, pada Rabu (27/4/2022) dini hari antrean kendaraan juga terjadi hingga di Jalan Cikuasa Atas, dan Gerbang Tol Merak.

Antrean tersebut disebabkan pihak kepolisian memberlakukan sistem buka tutup kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak.

Tak hanya di Cikuasa Atas, jalur arteri di Cikuasa Bawah pun diberlakukan sistem buka tutup karena kondisi pelabuhan Merak siang ini masih padat.

Akibatnya, kemacetan panjang terjadi di jalan Cikuasa Atas setelah keluar gerbang tol Merak dan Cikuasa Bawah.

Nurcholis (46) salah satu sopir bus hanya bisa bertahan di depan kemudinya, walaupun sudah menunggu selama 10 jam di dermaga eksekutif Pelabuhan Merak untuk masuk ke dalam kapal.

Mesin kendaraannya terus menyala agar penumpang tidak kepanasan di dalam bus jurusan Jakarta-Palembang itu.

"Dari jam 3 subuh sampe di Pelabuhan, sampai sekarang jam 12 siang. Sudah 10 jam belum masuk ke dalam kapal," kata Nurcholis saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (27/4/2022).

Dikatakan Nurcholis, petugas lebih memprioritaskan kendaraan kecil dan truk barang untuk masuk terlebih dahulu ke dalam kapal.

Bahkan, hasil pengamatannya ada pembatasan kendaraan di atas kapal. Sebab, pintu masuk kapal sudah ditutup meski kondisinya belum penuh.

"Kapal belum penuh udah berangkat, paling bus cuma ada dua, tiga doang, kebanyakan yang didahulukan kendaraan kecil sama truk barang," ujar dia.

Sementara itu, Hadi (41) pengendara mobil kecil mengaku sudah menunggu dua jam di dermaga ekeskutif.

Bersama keluarganya, Hadi berangkat dari Bandung menuju kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat

Diceritakan Hadi, dia berangkat dari Bandung ke Pelabuhan Merak hanya membutuhkan waktu 4 jam via tol dan tidak terjebak macet.

Namun, di Pelabuhan Merak akhirnya terjebak hingga 2 jam dari pintu masuk pelabuhan.

"Sengaja jalan siang biar enggak kena macet, Eh, kena macetnya di Pelabuhan Merak sini. Sudah dua jam masih didepan dermaga eksekutif," ujar Hadi.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten Handjar Dwi Antoro membantah bahwa pihaknya membatasi kuota penumpang untuk naik kapal.

"Enggak ada manfaatnya itu kalau (kapal belum penuh) langsung ditutup. Enggak mungkin kita batasi kuotanya," kata Handjar saat dihubungi Kompas.com, kemarin.

Handjar menegaskan, pengetatan pengawasan dilakukan semata-mata untuk menjamin keselamatan penumpang kapal. 

Jumlah penumpang harus disesuaikan dengan kapasitas kargo kapal, jumlah jaket pelampung, dan sekoci.

“Jika jumlah penumpang melebihi ketentuan, otomatis Syahbandar yang mengeluarkan SPB (Surat Izin Berlayar) tidak berani menandatanganinya demi menjaga keselamatan,” kata Handjar.

Sementara itu, berdasarkan data dari PT ASDP sejak H-10 hingga H-5 pukul 08.00 WIB sebanyak 223. 468 orang.

Jumlah penumpang tersebut terdiri dari 213.446 orang didalam kendaraan dan 10.022 orang pejalan kaki dengan jumlah perjalanan 446.

Sedangkan kendaraan roda dua yang disebrangkan ke Pelabuhan Bakauhuni 8.134 unit, mobil pribadi 26.627 unit, bus 1.849 unit dan 15.970 unit truk.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/27/133804678/curhat-pemudik-di-pelabuhan-merak-antre-10-jam-belum-masuk-kapal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke