Salin Artikel

Kronologi Temuan Uang Baru Rp 3,7 Miliar di Exit Tol Mojokerto, Dkirim dari Jawa Barat, Sempat Dikira Uang Palsu

Saat itu petugas yang sedang melakukan patroli rutin di dekat pintu Tol Gedek, Mojokerto, curiga dengan keberadaan dua mobil yang berhenti di tempat gelap.

Menurut Kasat Reskrim Polres Kota Mojokerto, AKP Rizki Santoso, petugas melihat sejumlah orang membawa plastik putih yang ternyata berisi uang.

Uang yang ditemukan petugas terdiri dari pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, serta Rp 20.000. Jumlah seluruhnya sekitar Rp 3,7 miliar.

Awalnya polisi sempat mencurigai uang pecahan tersebut adalah yang palsu. Namun, saat diperiksa, uang tersebut adalah uang asli dan baru dicetak.

Dari bank di Jawa Barat

Dari hasil pemeriksaan, uang tersebut adalah milik JE (29), warga Sidoarjo, Jawa Timur.

Tumpukan uang tersebut ditemukan di dalam mobil Daihatsu Grandmax dan di dalamnya ada JE.

Selain GrandmaX, ada juga mobil Pajero di lokasi tersebut. Ternyata rencananya pengemudi mobil Pajero  akan menukarkan uang baru sejumlah Rp 400 juta.

"Jadi mobil Pajero (Pengemudi) ini yang rencananya menukar uang baru dalam jumlah Rp.400 juta dan mobil Grandmax sebagai pemilik uang adalah orang Sidoarjo," ungkapnya.

JE pun diamankan bersama lima saksi lainnya.

"(Statusnya) masih sebagai saksi. Kami masih menyelidiki dan meminta keterangan kepada yang bersangkutan," ungkap Rizki, Rabu malam.

Dari pengakuan JE, uang Rp 5 miliar itu dikeluarkan salah satu bank di Jawa Barat dan hendak diedarkan di wilayah Jawa Timur.

Uang tersebut dikirim dari Jawa Barat melalui pihak ketiga yakni jasa ekspedisi.

JE kemudian bertemu dengan jasa ekspedisi dan melakukan transaksi uang baru senilai Rp 5 miliar di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Barat.

Dari Batang, JE membawa uang baru itu menuju Jawa Timur. Dalam perjalanan menuju Sidoarjo, sebelum sampai Mojokerto, uang pecahan sebanyak Rp 5 miliar sudah diedarkan di Jombang dan Nganjuk sekitar Rp.1,2 miliar.

"Jadi total keseluruhan Rp 5 miliar, sebelum sampai di Sidoarjo sudah diedarkan kurang lebih Rp 1,2 miliar di wilayah Jombang dan Nganjuk," beber Rizki.

Masih kata Rizki, JE diduga pengepul besar penukaran uang baru yang akan disebarkan ke penukaran-penukaran kecil di pinggir jalan.

"Peredarannya melalui jasa penukaran uang baru di pinggir-pinggir jalan dan pengakuan terduga pelaku sudah berlangsung empat tahun dari tahun 2019 hingga 2022," terangnya.

Terkait penemuan uang baru sebanyak Rp 5 miliar itu, pihaknya masih melakukan pendalaman.

Ia mengakui bahwa petugas awalnya menduga uang tersebut palsu. Namun, setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia Surabaya, ternyata uang tersebut asli dan dikeluarkan oleh BI.

Sejauh ini, polisi masih belum bisa memastikan apakah peredaran uang baru yang terdiri dari berbagai pecahan itu terkait sindikat penukaran uang baru.

“Tidak menutup kemungkinan terkait dengan penemuan ini, ada perbuatan melawan hukumnya. Kami masih mendalami kasus ini, nanti perkembangannya kami sampaikan,” ujar Rizki.

"Kami masih menyelidiki terkait uang tunai dengan jumlah fantastis ini apakah dari kejahatan pencucian uang, namun yang jelas ini terkait SOP Bank yang mengeluarkan uang dalam jumlah besar," tambah Rizki.

Dia menambahkan, pelanggaran terkait temuan uang baru itu adalah diduga secara ilegal mengedarkan uang dalam jumlah besar yang bukan wewenangnya untuk penukaran uang saat lebaran.

Kemudian, SOP dari bank yang setiap transaksi harus pembukuan secara resmi, apalagi ini dalam jumlah sangat besar.

Polisi kini masih menyelidiki terkait dugaan keterlibatan pegawai bank sehingga JE mendapatkan uang baru dalam jumlah besar sebanyak Rp 5 miliar.

"Yang kita dalami adalah transaksi uang dalam jumlah besar namun tidak melalui bank secara resmi," pungkas Rizki.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Pythag Kurniati), SuryaMalang.com

https://regional.kompas.com/read/2022/04/22/075000578/kronologi-temuan-uang-baru-rp-37-miliar-di-exit-tol-mojokerto-dkirim-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke