Salin Artikel

[POPULER REGIONAL] Sederet Fakta Bangunan Alfmart Gambut Ambruk | Membongkar Kasus Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar

KOMPAS.com - Tragedi empat orang tewas tertimbun reruntuhan Alfamart Gambut menjadi sorotan pembaca Kompas.com di hari kemarin.

Polisi dan Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran di lokasi untuk memastikan tak ada korban terjebak.

Sementara itu, kasus pembunuhan berencana yang didalangi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar terhadap pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar juga menyita perhatian.

Berikut ini berita populer regional secara lengkap:

Salah satu korban bernama Arini sempat meminta pertolongan keluarganya melalui telepon.

Salah satu anggota keluarga Arini, Hafiz, mengatakan, korban sempat menelepon dirinya dan minta untuk diselamatkan.

"Dia masih hidup. Dia tadi nelepon minta segera dikeluarkan," ujar Hafiz, Senin (18/4/2022).

Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Rikwanto menduga ambruknya Alfamart Gambut karena kondisi bangunan yang sudah rapuh.

Rikwanto yang datang di lokasi pada Senin (18/4/2022) malam menegaskan, lokasi Alfamart juga sering dilanda banjir.

"Hal ini mengakibatkan fondasi yang ada di bawahnya mengalami kerusakan dan rapuh. Jadi, tidak sekuat ketika awal dibangun," ujar Rikwanto kepada wartawan pada Senin malam.

Kasus pembunuhan terhadap Najamuddin Sewang diduga kuat masalah cinta segitiga yang melibatkan korban, MIA dan seorang wanita berinisial RA.

Polisi telah menahan lima tersangka dalam kasus itu, salah satunya adalah MIA, Kasatpol PP Makassar.

"Kalau yang dimaksud IA, saya tahu. Karena dia pernah hubungi saya secara langsung dan dia mengancam. Ancaman langsung ke saya by phone. IA bilang ke saya, kalau bukan adikmu, saya habisi. Itu sudah lama, kalau tidak salah tahun 2019," ungkap Juni Sewang, kakak korban.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar Kombes Budi Hariyanto, dalam konferensi pers di Markas Polrestabes Makassar, SA mengaku ikut sakit hati atas perlakuan korban terhadap MIA.

Selain itu, SA mengaku menerima uang terima kasih atas perbuatannya itu sebesar Rp 85 juta.

"SA ini merupakan anggota Polri. SA ini perannya dalam kasus ini sebagai eksekutor," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Wahyu Setianto angkat bicara soal video viral jembatan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tersebar kotoran manusia.

Menurut Wahyu, pihaknya telah mengerahkan petugas untuk membersihkan JPO tersebut.

Dirinya mengaku tidak tahu siapa orang yang telah mengotori fasilitas umum tersebut.

"Karena terlanjur kotor jadi kami langsung lakukan pembersihan," kata Wahyu saat dihubungi.

(Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar, Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor : Priska Sari Pratiwi, Rachmawati, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2022/04/20/052900978/-populer-regional-sederet-fakta-bangunan-alfmart-gambut-ambruk-membongkar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke