Salin Artikel

Fenomena Tanah Bergerak di Manggarai Barat, 1 Keluarga Terpaksa Mengungsi ke Kebun

Rumah Matius nyaris roboh dan tak bisa ditempati. Matius mengaku, sudah mengungsi bersama seluruh anggota keluarganya ke kebun sejak 2021.

Alasannya mengungsi ke kebun karena tak nyaman tinggal di rumah yang nyaris roboh tersebut.

"Tidak nyaman tinggal di rumah. Rumah sudah miring. Kami memilih untuk tinggal di kebun sementara waktu. Siang hari saja kami datang cek rumah, malam hari kami tidur di kebun,” Matius saat dihubungi, Selasa pagi.

Matius dan keluarganya menempati pondok yang telah ada di kebunnya. Pondok itu beratapkan bambu karena mereka belum mampu membeli seng.

Menurut Matius, rumahnya nyaris roboh akibat fenomena tanah bergerak yang terjadi berulang kali sejak 2018-2022.

"Kerusakan mulai terjadi tahun 2018. Paling parah terjadi tahun 2021 dan 2022," tuturnya.

Matius berharap pemerintah segera mencari tempat relokasi bagi warga yang terdampak bencana tanah bergerak. Sehingga, warga bisa tinggal dengan aman dan nyaman.

"Pada intinya kita siap direlokasi," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/12/095208078/fenomena-tanah-bergerak-di-manggarai-barat-1-keluarga-terpaksa-mengungsi-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke