Salin Artikel

Mengunjungi Kampung Yokiwa, Segitiga Emas Napas Danau Sentani

JAYAPURA, KOMPAS.com - Yokiwa merupakan kampung yang berada di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Kampung ini biasa disebut sebagai area segi tiga emas karena letaknya yang berada di perbatasan tiga daerah, yakni Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura.

“Sebutan ini karena Kampung Yokiwa berada di perbatasan dua kabupaten dan satu kota. Masing-masing Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura,” kata Ketua Pemuda Kreatif Kampung Yokiwa, Renaldy Tokoro kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).

Di kampung ini terdapat Sungai Jaifuri atau dalam bahasa Sentani disebut Itafily Wie. Sungai ini disebut sebagai Napas Danau Sentani (NDS) lantaran merupakan sungai yang menghubungkan Danau Sentani dan Sungai Tami serta Laut Pasifik.

Kampung Yokiwa didiami lebih dari 116 Kepala Keluarga (KK) dan 526 Jiwa. Ketika kita berada di atas punggung Kampung Yokiwa, sejauh mata memandang tersaji pemandangan Danau Sentani yang eksotik sembari menikmati sunset atau senja yang memerah saat matahari beranjak tenggelam ke dalam danau.

Bahkan, menurut Renaldy, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura telah menjadikan Kampung Yokiwa sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan di Papua.

Selain memiliki sunset yang indah, Kampung Yokiwa memiliki Sungai Jaifury dan merupakan satu-satunya sungai yang berada di hilir dari Danau Sentani, sehingga Sungai Jaifury mengatur keseimbangan debit air Danau Sentani.

Jarak tempuh perjalanan darat dari Kampung Yokiwa ke Arso, Kabupaten Keerom hanya 8 kilometer, sedangkan ke Yoka, Kota Jayapura sekitar 20 kilometer. Pengunjung juga bisa menggunakan speedboat dari Dermaga Yokiwa ke Khalkote, Sentani dengan menelusuri Danau Sentani.

Potensi sumber daya alam

Renaldy menjelaskan, potensi sumber daya alam (SDA) yang tersedia di Kampung Yokiwa, antara lain perikanan air tawar, peternakan ayam dan sapi, pertanian budidaya tanaman kakao, pariwisata danau, koperasi dan lain-lain.

“Potensi SDA ini tinggal dikelola untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” jelasnya.

“Pada 2021, Kampung Yokiwa adalah salah satu kampung yang ditetapkan menjadi kampung percontohan atau pilot project kampung mandiri Otsus di Provinsi Papua,” ujar Renaldy.

Kata Renaldy, lahan yang luas di Kampung Yokiwa merupakan potensi peternakan, sehingga di Yokiwa dikembangkan peternakan ayam. Peternakan itu mampu menghasilkan 30.000 butir telur setiap hari dan disalurkan ke pasar di Sentani, Arso dan Abepura.

“Harapan besar ke depan Kampung Yokiwa jadi kampung mandiri Otsus, sehingga dua atau tiga tahun ke depan masyarakat setempat sudah mandiri dan mampu berdiri di atas kaki sendiri,” ucapnya.

Suku-suku dan potensi wisata

Menurut Renaldy, suku-suku yang mendiami Kampung Yokiwa adalah Suku Awoitauw, Suku Fiobetauw, Suku Mimitauw, Suku Aufey, dan Suku Wahey.

Kampung Yokiwa dan tetangganya adalah dua kampung bersaudara yang memiliki luas lahan sebesar 300 hektar, warganya diberi kesempatan untuk mengolah lahan 2 hektar tiap kepala keluarga dan sisa lahan digunakan untuk lokasi peternakan sapi.

Secara khusus, potensi wisata di Kampung Yokiwa sangat luar biasa, terutama dengan keberadaan Sungai Itafily atau Jaifury yang panjangnya hampir 30 kilometer yang berakhir di Muara Tami Kota Jayapura.

“Sungai Jaifury memberikan nuansa wisata tersendiri sehingga dikelola secara tradisional sebagai tempat pemandian, begitu juga arus deras kali Jaifury dikembangkan saat ini sebagai tempat arung jeram yang cukup menantang,” ujarnya.

“Berupa buah-buah lokal, antara lain buah khas Kampung Yokiwa yaitu buah matoa, juga buah rambutan, kakao, kelapa, nangka dan lainnya," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/08/171345278/mengunjungi-kampung-yokiwa-segitiga-emas-napas-danau-sentani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke