Salin Artikel

Lawan Stigma Masyarakat, Transpuan di Semarang Ajari Anak-anak Mengaji

Rumahnya memang terletak di gang sempit yang hanya bisa dilewati sepeda motor, Jalan Randusari Spaen I No. 173, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Meski begitu, selepas Shalat Ashar, anak-anak selalu berdatangan ke rumahnya dan duduk lesehan di atas selembar tikar.

Lantas, Silvi yang mengenakan kerudung biru ini dengan sabar mulai mengajari anak-anak mengaji.

Sejak pandemi, Silvi menyulap ruangan salon bercat ungu itu menjadi kelas mengaji untuk anak-anak di sekitar kampungnya.

"Mulai mengajar mengaji itu pas awal pandemi. Kegiatan di masjid kan dibatasi, sementara tetangga sekitar ingin agar anaknya tetap bisa belajar mengaji. Akhirnya minta tolong ke saya untuk mengajari mengaji anak-anaknya di rumah saya," kata Silvi kepada Kompas.com, Selasa (5/4/2022).

Silvi bercerita selama dua tahun menjadi guru mengaji, tak memungut biaya kepada orangtua anak. Ia mengaku melakukannya dengan ikhlas.

Bagi Silvi, membantu mengajari anak-anak untuk mengaji menjadi sebuah kesenangan tersendiri.

"Niatnya memang membantu jadi gratis tidak bayar. Karena tetangga sekitar sudah seperti keluarga sendiri," ucap Silvi yang juga seorang make up artist (MUA).


Ketua Yayasan Perwaris (Persatuan Waria Semarang) Satu Hati ini juga ingin melawan stigma masyarakat terkait transpuan.

"Ini juga bukti bahwa transpuan bisa diterima di lingkungannya tanpa adanya diskriminasi. Jadi seneng aja bisa berbagi ilmu dan tetangga juga bisa menerima," ujar Silvi.

Selain anak-anak, ibu-ibu di sekitar kampungnya juga untuk ikut menggelar pengajian di rumah Silvi.

"Setiap seminggu sekali malam Jum'at di rumah juga digunakan untuk pengajian ibu-ibu di kampung," ucapnya.

Salah satu orang tua, Bias (30) mengaku sosok Silvi memang dikenal baik dan mudah berbaur dengan masyarakat sekitar.

"Karena sudah tahu juga, kalau dia kan juga aktif di kegiatan sosial jadi ya engga masalah," tuturnya.

Ia juga nerasa terbantu dengan kesanggupan Silvi mengajari anak-anak untuk mengaji.

"Kadang anak kan susah susah gampang buat diajari ngaji, kebetulan anak saya cocok sama Mbak Silvi maunya juga diajari sama dia,"katanya.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/05/210600878/lawan-stigma-masyarakat-transpuan-di-semarang-ajari-anak-anak-mengaji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke