Salin Artikel

Pelajar di Yogyakarta Jadi Korban Kejahatan Jalanan, Pelaku Sempat Provokasi Korban

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi menyebut peristiwa penganiayaan ini diawali dari kelompok pelaku yang menggeber motornya pada Minggu (3/4/2022) dini hari.

Sedangkan korban bersama teman-temannya saat itu mengendarai lima sepeda motor ke warung yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Rombongan korban kemudian memarkirkan kendaraannya untuk membeli makanan.

"Lewatlah dua motor yang digunakan oleh lima orang yang memblayer, menggas seperti nada mengejek, nah hal inilah yang menjadi pemicu," ujar Ade Ary usai jumpa pers ungkap kasus Operasi Curat Progo 2022 di Mapolda DIY, Senin (4/04/2022).

Beberapa orang kemudian berusaha mengejar kelompok pelaku di Jalan Gedongkuning. Ada empat motor yang saat itu mengejar kelompok pelaku tersebut.

Namun, saat dikejar ternyata kelompok pelaku berhenti dan memutar balik. Mereka menunggu yang mengejar tiba.

Menurut Ade, satu sepeda motor yang posisinya di depan berhasil menghindar sehingga tidak terkena senjata kelompok pelaku.


Sementara korban membonceng di motor yang posisinya berada di barisan kedua.

"Nah korban berada di motor kedua posisi di bonceng di belakang, karena yang memboncengkan mengelak kena ke mukanya korban sehingga korban mengalami luka di mukanya akibat kekerasan benda tajam yang diduga berdasarkan keterangan para saksi itu menggunakan gir dan menggunakan tali," tandasnya.

Setelah melukai korban, kelompok pelaku lantas melarikan diri.

Korban yang dalam kondisi luka ditolong oleh anggota Direktorat Sabhara Polda DIY yang saat itu sedang berpatroli.

"Membantu menolong korban, membawa korban ke Rumah Sakit Hardjolukito (RSPAU Hardjolukito). Korban meninggal di rumah sakit," urainya.

Ade mengungkapkan, polisi telah melakukan tiga kali olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu juga meminta keterangan dari beberapa saksi antara lain teman korban, petugas Hansip, petugas Trans Jogja termasuk orang-orang yang berada di angkringan.

"Kami masih dalami dan kita akan menelusuri jejak-jejak apakah terlihat di CCTV dan lain sebagainya," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang pemuda bernama Dafa Adzin Albasith berusia 18 asal Kebumen meninggal dunia.

Siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta ini meninggal setelah menjadi korban penganiayaan di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta pada Minggu (3/4/2022) dini. Korban mengalami luka berat di bagian kepala.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/04/202941578/pelajar-di-yogyakarta-jadi-korban-kejahatan-jalanan-pelaku-sempat-provokasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke